Ilustrasi potret banjir yang merendam Ibu Kota Nusantara (IKN) beberapa waktu lalu.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Sejumlah bencana hidrometeorologi kembali mengemuka di berbagai wilayah Indonesia. Memasuki musim pancaroba, peristiwa banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, dan erupsi gunung berapi terpantau mengancam beberapa daerah. Kondisi ini mengharuskan masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Pada Minggu (27/4), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah peristiwa bencana yang telah terjadi dalam 24 jam terakhir. Menurut Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, perkembangan situasi bencana kali ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi musim pancaroba yang sering kali memicu bencana alam.
“Musim pancaroba memang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir dan longsor, serta potensi bencana lainnya seperti angin puting beliung. Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada,” ujar Abdul Muhari (28/04/2025).
Banjir dan Kekeringan
Di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dua desa yakni Tenga dan Kalampa mengalami kekeringan akibat kerusakan mesin pompa air. Sebanyak 128 kepala keluarga (KK) atau sekitar 370 jiwa terdampak. BPBD Kabupaten Bima telah mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak.
Sementara itu, banjir melanda Desa Puspasari di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (26/4) sore. Banjir yang dipicu oleh hujan deras ini menggenangi 60 KK (183 jiwa). “Upaya penanganan darurat sudah dilakukan BPBD setempat dengan segera mengevakuasi warga dan membersihkan saluran air untuk mencegah genangan lebih lama,” jelas Muhari.
Kebakaran Hutan dan Tanah Longsor
Di Provinsi Aceh, karhutla (kebakaran hutan dan lahan) terjadi di Kabupaten Aceh Besar. Kebakaran yang mulai terjadi pada Sabtu (26/4) sore ini berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang.
Selain itu, tanah longsor terjadi di Kampung Toweren, Kecamatan Laut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan tanah longsor yang menimpa akses jalan Takengon-Bintang. Sebanyak 14 warga mengalami luka ringan akibat longsoran tanah tersebut. Meski demikian, akses jalan telah dapat dilalui kembali pada malam harinya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Di Nusa Tenggara Timur, Gunung Lewotobi Laki-Laki yang kembali erupsi pada Jumat (25/4) pukul 02.09 Wita masih dalam pantauan BNPB. Aktivitas vulkanik gunung tersebut tercatat pada level III atau status ‘siaga’ sejak 30 Maret 2025. Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi selama enam bulan, terhitung dari 14 Februari hingga 14 Agustus 2025.
Siaga Musim Pancaroba
Menanggapi peningkatan kejadian bencana, BNPB mengimbau agar masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan. “Bukan hanya bencana hidrometeorologi, kita juga harus siap menghadapi potensi bencana geologi seperti gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja,” ujar Abdul Muhari. BNPB juga memperingatkan potensi angin puting beliung yang biasanya muncul selama musim pancaroba.
Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diminta untuk selalu memeriksa cuaca, memperhatikan arahan dari pemerintah setempat, dan segera mengaktifkan rencana evakuasi jika diperlukan. BNPB berharap agar dengan kesiapsiagaan yang lebih baik, dampak bencana bisa diminimalisir dan keselamatan warga terjaga (Marwan Aziz)