Ilustrasi banjir rob.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Fenomena alam yang patut diwaspadai kembali menghampiri sebagian besar wilayah pesisir Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa potensi banjir rob diperkirakan akan melanda beberapa kawasan pesisir dalam sepekan ke depan.
Ketinggian muka air diprediksi akan mencapai 1 hingga 1,5 meter, dan hal ini terjadi akibat fenomena Bulan Baru yang terjadi pada 31 Desember 2024.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa fenomena alam ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat, terutama di wilayah pesisir. Banjir rob dapat menyebabkan pemukiman tergenang air, yang tentunya mengancam kenyamanan hidup masyarakat setempat.
“Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi seperti bongkar muat di pelabuhan dan operasional tambak garam hingga usaha perikanan juga berpotensi terganggu akibat ketinggian air yang tinggi,”ujar Eko seperti dikutip Beritalingkungan.com dari Antara (30/12/2024).
Wilayah Terdampak
Potensi banjir rob akan terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan pantauan BMKG, sejumlah wilayah pesisir yang terancam banjir rob antara lain:
- Sumatera: Meulaboh (Aceh), Medan Belauan dan sekitarnya (Sumatera Utara), Padang dan Pantai Pariaman (Sumatera Barat), serta Pangkal Pinang (Bangka Belitung).
- Jawa: Pesisir utara Jakarta, Semarang, Tegal, dan Brebes, serta sejumlah wilayah pesisir selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
- Kalimantan: Tarakan, Balikpapan, serta pesisir Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
- Sulawesi: Makassar, Pare-pare, Bitung, hingga daerah pesisir utara dan selatan Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
- Maluku & Papua: Ambon, Ternate, hingga Jayapura.
Dampak Lingkungan dan Aktivitas Ekonomi
Eko Prasetyo menegaskan, selain mengancam pemukiman, banjir rob juga berpotensi mempengaruhi sektor ekonomi, terutama sektor kelautan dan perikanan. Aktivitas di pelabuhan, seperti bongkar muat barang, dan pelaku usaha tambak garam serta perikanan, akan terdampak oleh kenaikan muka air laut ini. Hal ini bisa mempengaruhi kelancaran distribusi barang dan hasil tangkapan laut yang selama ini menjadi andalan ekonomi lokal.
Mengantisipasi Dampak Banjir Rob
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi banjir rob, khususnya di wilayah pesisir yang terprediksi akan mengalami kenaikan muka air. Pihak berwenang di daerah-daerah yang terdampak diharapkan untuk mengaktifkan sistem peringatan dini dan segera menyiapkan langkah mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Dengan meningkatnya frekuensi kejadian banjir rob, penting bagi kita untuk menyadari adanya hubungan erat antara perubahan iklim dan dampaknya terhadap daerah pesisir, serta pentingnya kesiapsiagaan untuk menghadapi fenomena alam yang semakin sering terjadi (Ant/BL)