MANADO, BERITALINGKUNGAN.COM– No-Trash Triangle Initiative (NTTI) dengan bangga mengumumkan peluncuran proyek “No-Trash River”, sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan mencegah lebih dari 250 ton sampah plastik masuk ke Taman Nasional Laut Bunaken setiap tahunnya.
Proyek ini akan memasang 20 pembatas sungai di seluruh Manado, dengan pembatas pertama telah dipasang di muara sungai Sario minggu ini.
Proyek ini didukung oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH melalui program 3RProMar, yang dilaksanakan atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Federal Jerman (BMZ) dan bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Anna Clerici dari No-Trash Triangle Initiative (NTTI) kepada Beritalingkungan.com (19/06/2024).
Ia menuturkan pembatas sungai yang dipasang didesain dengan inspirasi dari Plastic Fischer, yang bertujuan menghentikan aliran sampah plastik dan mengumpulkannya di satu tempat untuk kemudian diproses. Lebih dari 20% dari sampah yang dikumpulkan diharapkan bisa didaur ulang.
Polusi plastik di sungai merupakan masalah global yang signifikan, dengan sekitar 5,8 juta ton plastik berakhir di sungai setiap tahun. Sungai-sungai kecil di perkotaan, seperti yang ada di Manado, sering kali menjadi yang paling tercemar. Sungai-sungai ini mengalir langsung ke Taman Nasional Bunaken, membahayakan ekosistem yang beragam dan mempengaruhi kesehatan serta mata pencaharian masyarakat setempat. “Oleh karena itu, proyek “No-Trash River” memiliki peran penting dalam melindungi lingkungan laut kita dari ancaman ini,”ujarnya.
Dikatakan, NTTI mengambil pendekatan holistik dengan bekerja tidak hanya untuk menghentikan aliran plastik di sungai tetapi juga bekerja sama dengan komunitas lokal untuk mencegah sampah plastik masuk ke sungai dari sumbernya. Proyek ini melibatkan komunitas dan sekolah lokal untuk membentuk “River Gang”, kelompok masyarakat yang berperan aktif dalam menyebarkan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan laut dari polusi plastik. River Gang juga akan mendapatkan dukungan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai dari NTTI.
Salah satu anggota pertama dari River Gang adalah Andre Tingkai, seorang pemuda asal Tagulandang yang telah memulai perubahan dalam penggunaan plastik dalam kehidupannya sehari-hari. Dukungan dari resor, asosiasi, dan bisnis lokal telah memungkinkan pertumbuhan inisiatif ini dan akan menjadi dasar saat proyek “No-Trash River” berkembang lebih lanjut.
Inisiatif ini juga diperkirakan akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di komunitas lokal, berkontribusi pada model ekonomi sirkular yang sedang dibentuk oleh NTTI. Saat ini, tujuh karyawan dari komunitas lokal sudah bekerja dalam solusi pengelolaan sampah yayasan ini.
Ia menambahkan NTTI memiliki rencana ambisius untuk memperluas proyek ini dengan memasang lebih banyak pembatas di sungai-sungai di seluruh Manado. “Gabungan dari pembatas-pembatas ini diharapkan dapat mencegah 250 ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya, memberikan dampak besar bagi lingkungan lokal,”tandasnya (Marwan Aziz)