Disbunnak OKI saat melakukan langkah mitigasi terhadap kematian ratusan hewan ternak kerbau. Foto : Ist.
OGAN KOMERING ILIR, BERITALINGKUNGAN.COM– Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) di Sumatera Selatan baru-baru ini dikejutkan dengan kematian mendadak 431 kerbau.
Menurut Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI, penyebab kematian massal ini diduga kuat karena penyakit Septicemia Epizootica (SE).
Kepala Disbunnak OKI, Dedy Kurniawan, mengungkapkan bahwa setelah kejadian tersebut, pihaknya segera mengambil sampel dari kerbau yang mati untuk diuji di Balai Veteriner Lampung. “Hasil laboratorium menunjukkan tidak adanya keracunan, namun berdasarkan pemeriksaan anamnesa serta klinis, kami menduga penyebabnya adalah Septicemia Epizootica,” terang Dedy pada hari Minggu, 14 April 2024 seperti dikutip Beritalingkungan.com dari Viva.co.id.
Sebagai respons, Disbunnak OKI telah mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengendalikan situasi. “Kami sudah melakukan penguburan bangkai kerbau, disinfeksi massal pada kandang-kandang, pengobatan serentak, dan vaksinasi. Kami juga meningkatkan kegiatan surveilans di area yang terdampak,” jelas Dedy.
Dia menambahkan bahwa kematian beberapa kerbau pasca vaksinasi mungkin disebabkan oleh infeksi SE yang telah terjadi sebelumnya. Kerbau-kerbau tersebut mungkin terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala sebelumnya. “Faktor lainnya termasuk kekebalan tubuh yang belum sempurna pasca vaksinasi pertama, serta lalu lintas tinggi antara zona terjangkit ke zona yang steril, dan adanya parasit darah,” papar Dedy.
Kasus ini telah menarik perhatian serius dari pemerintah setempat dan masyarakat luas, mengingat pentingnya kerbau bagi ekonomi lokal, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Pihak berwenang terus memonitor kondisi ternak dan mengambil langkah preventif untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.***