KAIRO, BERITALINGKUNGAN.COM – Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Palestina tiba di Bandara Internasional Kairo, Mesir pada Kamis (4/4) pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Bantuan kemanusiaan itu tiba di Kairo setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 12 jam dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia tipe A330-900 yang juga membawa delegasi Indonesia untuk misi kemanusiaan.
Delegasi yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Suharyanto itu, membawa bantuan kemanusian senilai 15,1 milyar rupiah yang terdiri dari obat-obatan, alat kesehatan, logistik, dan barang lainnya sesuai permintaan yang tertuang dalam nota diplomatik yang dikirimkan Pemerintah Mesir kepada Pemerintah Indonesia.
Bantuan untuk Palestina ini diberikan melalui Pemerintah Mesir mengingat terdapat kurang lebih satu setengah juta warga pengungsi Palestina yang berada di Kota Rafah, Mesir. Selain itu, beberapa rumah sakit di Mesir juga merawat korban konflik di wilayah Palestina.
Pengiriman bantuan ini dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo. Pada saat pelepasan bantuan kemanusiaan yang dilakukan hari sebelumnya Rabu (3/4) di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jokowi mengatakan bantuan ini menujukkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia dan terlibat aktif dalam berbagai misi kemanusiaan, baik karena perang maupun bencana.
Acara penandatanganan berita acara serah terima bantuan kemanusiaan dilakukan di ruang VIP Bandara Internasional Kairo, antara Kepala Biro Hukum dan Kerjasama BNPB, Irma Dewi Rismayati, dengan Associate Minister for International Relations of Ministry of Health and Population Dr. Hatem F. Amer, disaksikan jajaran Pemerintah Kairo, delegasi dari Indonesia lainnya yang meliputi Anggota Komisi VIII DPR RI, Plt. Deputi bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, Kepala Biro Keuangan BNPB, Widyaiswara BNPB, perwakilan Kemenlu, Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI, dan KBRI Kairo.
Selanjutnya Kepala BNPB menyerahkan secara simbolis bantuan kemanusiaan kepada perwakilan Kementerian Kesehatan Mesir.
Suharyanto berharap, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada Palestina melalui Pemerintah Mesir dapat bermanfaat bagi warga Palestina yang mengungsi maupun dirawat di wilayah Mesir.
“Mudah mudahan bantuan ini dapat sedikit meringankan penderitaan dari rakyat Palestina akibat konflik di wilayah Gaza,” sebutnya.
Dirinya juga berharap, pengiriman bantuan ini dapat menjalin lebih erat hubungan antara Indonesia dan Mesir yang sudah berjalan dengan baik selama ini.
Sementara itu perwakilan Kementerian Kesehatan Mesir mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah mendukung upaya negaranya untuk membantu warga Palestina.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Indonesia yang telah mendukung kami, khususnya dalam hal obat-obatan dan alat kesehatan, untuk merawat dan menangani warga Palestina yang menjadi korban konflik,” jelasnya.
Tinjau Langsung Pasien Korban Konflik Palestina
Usai menyerahkan bantuan, delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala BNPB itu juga melakukan kunjungan dan tinjauan ke Nasser Institute Hospital for Research and Treatment. Dalam tinjauan tersebut, delegasi melihat langsung bagaimana kondisi pasien dan perawatan yang diberikan oleh rumah sakit.
Salah satu pasien anak yang ditemui delegasi Indonesia bernama Abdullah. Dirinya sempat dinyatakan kritis hingga akhirnya dapat diselamatkan setelah dilakukan tindakan open reduction and external fixation (operasi pemasangan plate atau pen di tulang) pada tungkai bawah sebelah kiri di rumah sakit tersebut.
Kepala BNPB sebagai ketua delegasi juga berkesempatan memberikan langsung bantuan berupa logistik kepada pasien-pasien tersebut.
Suharyanto mengapresiasi Pemerintah Mesir yang telah dengan baik melakukan penanganan dan merawat pasien-pasien korban konflik di Palestina.
“Tadi kita sudah diajak untuk melihat langsung bagaimana kondisi warga Palestina yang dirawat di rumah sakit ini. Kita bisa lihat bahwa penanganan pasien sudah berjalan dengan sangat baik, banyak korban yang bisa sembuh setelah dirawat di rumah sakit ini,” jelas Suharyanto.
Rumah sakit Nasser Institut sendiri sudah menerima sebanyak 97 pasien warga Palestina sejak dibukanya perbatasan pada 1 November 2023 lalu. Hingga hari ini Kamis (4/4), masih terdapat 36 pasien yang dirawat dengan kasus yang beragam. Kepala Rumah Sakit Nasser Institute, dr. Mahmoud Saied mengatakan kasus pasien yang paling banyak ditangani adalah kasus orthepedic yang diakibatkan serangan bom.
Dirinya merasa, Rumah Sakit Nasser sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Pemerintah Indonesia ini.
“Kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Mesir terkait dengan kebutuhan penanganan korban konflik di Palestina. Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia ini, sekali lagi terima kasih atas kebaikannya,”tandasnya (Marwan Aziz)