Algaepark dan Semen Merah Putih memperlihatkan Memorandum of Understanding (MoU) di Gama Tower, Kuningan, Jakarta Selatan (23/5/2025) dalam pengembangan MP Tree, pohon cair berbasis teknologi fotobioreaktor mikroalga. Foto : Marwan Aziz/Beritalingkungan.com
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Bayangkan jika di tengah panas dan padatnya kota Jakarta, muncul bangku taman futuristik yang tak hanya cantik, tapi juga bisa menyerap karbon dan memproduksi oksigen seperti pohon.
Kini bukan sekadar mimpi, inovasi ini saat ini tengah dikembangkan lewat kolaborasi strategis antara Semen Merah Putih dan PT AlgaePark Indonesia Mandiri, pionir perusahaan bioteknologi mikroalga. Namanya: MP TREE, atau Merah Putih Tree — pohon cair berbasis teknologi fotobioreaktor mikroalga.
Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Gama Tower, Kuningan, Jakarta Selatan (23/5/2025), menjadi tonggak awal perjalanan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Bagi Semen Merah Putih MoU menurut Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih, ini adalah bukti nyata komitmen perusahaan untuk menerapkan berbagai aspek keberlanjutan di dalam business model jangka panjang dengan menghadirkan solusi yang inovatif, yang disebut greenovation.
“Sebagai salah satu pemain utama di industri semen, perusahaan mengadopsi strategi keberlanjutan melalui empat pilar yang disebut 4P, Process, Product, People, dan Planet. Keempat pilar ini menjadi fondasi transformasi bisnis yang tidak hanya mengutamakan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga tanggung jawab sosial dan lingkungan,”tuturnya.
Mengubah Polusi Jadi Solusi, Mikroalga Si Penyerap Karbon Super
Dalam ekosistem urban seperti Jakarta yang menghasilkan lebih dari 10 juta ton CO₂ per tahun, lebih dari 70% disumbang oleh kendaraan bermotor, kualitas udara menjadi isu mendesak. Di sinilah MP TREE hadir sebagai solusi inovatif. Dibekali dengan mikroalga, pohon cair ini disebut mampu menyerap 336 kg CO₂ per unit per tahun—setara dengan 15 pohon biasa!
“MP TREE adalah bentuk nyata greenovation kami,” kata Nyiayu. “Mikroalga terbukti mampu menyerap karbon 10 hingga 50 kali lebih efektif dibandingkan pohon biasa. Ini adalah game changer untuk udara bersih di kota-kota besar.”ujarnya.
Dalam pilar planet lanjut Nyiayu, Semen Merah Putih menyadari bahwa salah satu masalah besar yang harus kita perbaiki bersama-sama adalah tentang emisi gas rumah kaca atau karbon dioksida, baik dari industri maupun dari aktivitas kehidupan sehari hari.
Data World Bank 2021 lalu menunjukkan bahwa emisi karbon per kapita Indonesia mencapai 2,3 metrik ton CO₂ per tahun. Emisi karbon tersebut ternyata lebih besar di daerah perkotaan, seperti Jakarta sebagai ibu kota dan pusat kegiatan industri serta transportasi, mencatat tingkat emisi yang jauh lebih tinggi yaitu lebih dari 10 juta ton CO₂ per tahun (menurut data terbaru dari World Bank Jakarta Emission Inventory 2023). Dimana sekitar 70% dari emisi ini disumbang oleh kendaraan bermotor di padatnya lalu lintas.
Ia menjelaskan Semen Merah Putih harus ikut berkontribusi aktif dalam mengurangi emisi karbon di lingkungan, sebagai ruang hidup banyak orang. Semen Merah Putih melihat inisiasi MP TREE bisa menjadi salah satu inovasi untuk membantu memperbaiki kondisi dan kualitas udara di daerah perkotaan.
“Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, industri semen memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi secara nyata dan langsung pada pengurangan emisi karbon. Kami percaya MP TREE, sebagai pohon cair berbasis teknologi fotobioreaktor mikroalga, bisa menjadi solusinya. Hal ini karena mikroalga terbukti bisa menyerap karbon dioksida 10 – 50 kali lebih efektif dari pohon biasa yang semakin sulit untuk ditemukan di daerah perkotaan” jelasnya.
Untuk pengembangan MP TREE ini, Semen Merah Putih mempercayakan proses co-innovator MP TREE bersama PT AlgaePark Indonesia Mandiri, karena keahliannya dalam rekayasa bioteknologi mikroalga sejak 2010. Dan juga berpengalaman dalam menghasilkan berbagai produk turunan mikroalga untuk berbagai keperluan mulai dari kesehatan, pangan, pertanian dan perbaikan lingkungan.
Muhammad Zusron, M.Sc, Co-Founder dan CEO PT AlgaePark Indonesia Mandiri, menyatakan antusiasmenya menyambut kerjasama pengembangan dan produksi MP TREE ini dan melihat ini sebagai tantangan untuk mewujudkannya karena teknologi mikroalga mempunyai potensi yang besar sebagai teknologi hijau, khususnya untuk perbaikan lingkungan, tetapi masih belum digali dan dimanfaatkan secara optimal.
“Kerjasama ini adalah suatu momentum yang membanggakan karena menjadi langkah baru kami bersama Semen Merah Putih untuk menghadirkan MP TREE sebagai teknologi penyerap karbon dan pemurni udara berbasis fotobioreaktor mikroalga yang inovatif, efektif dan efisien”, jelasnya
Zusron menambahkan bahwa MP TREE adalah teknologi biokonversi yang memanfaatkan kemampuan fotosintesis mikroalga untuk menyerap CO₂ dan menghasilkan oksigen. Diperkirakan satu unit MP TREE yang berkapasitas 200 lt akan mampu menyerap 336 kg CO₂ per unit per tahun, setara 15 batang pohon berumur 20 tahun dengan kemampuan menyerap 22 kg CO₂ per tahun.
Bukan Sekadar Tanaman, Tapi Teknologi Hijau Multifungsi
MP TREE bukan hanya alat pemurni udara. Inovasi ini dirancang sebagai green street furniture: bisa jadi bangku taman, halte bus modern, hingga stasiun pengisian daya ponsel gratis.
Bahkan, akan dilengkapi dengan panel surya dan layar edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya lingkungan dan teknologi ramah iklim.
“Dengan pendekatan modular dan teknologi IoT, MP TREE bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan skala ruang publik,” tambah Muhammad Zusron, CEO PT AlgaePark Indonesia Mandiri.
Menariknya lagi lanjut Zusron, mikroalga dalam MP TREE tak hanya menyerap karbon, tapi juga bisa dipanen menjadi biomassa bergizi tinggi. Kandungan gizinya luar biasa: satu kapsul mikroalga kering bisa mengandung protein lima kali lipat dari telur ayam.
Semen Merah Putih berencana mengolah hasil ini menjadi makanan penambah gizi untuk anak-anak, sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Langkah Kecil, Dampak Besar
Prototipe pertama MP TREE akan diuji di pabrik Semen Merah Putih di Jatiasih. Jika sukses, rencana jangka panjangnya adalah memperluas penggunaan MP TREE di berbagai ruang publik Indonesia — dari taman kota hingga sekolah, dari pusat belanja hingga kantor pemerintahan.
“Di tahap ini, unit reaktor akan dipasang dan dioperasikan untuk dimonitor secara real-time efektivitas dari penyerapan karbon di lingkungan pabrik tersebut. Hasil evaluasi dari proyek ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk implementasi di lapangan nantinya,”kata Zusron.
Duplikasi dan penerapan MP TREE diharapkan akan dilakukan secara kolektif, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari sektor swasta, pemerintah, hingga masyarakat.
Dalam peta jalan rencana jangka panjangnya, MP TREE juga akan diintegrasikan ke ruang publik sebagai bagian dari revitalisasi kawasan hijau kota dan fasilitas umum. Selain itu, biomassa mikroalga hasil budidaya akan diolah menjadi bahan pangan mikroalga untuk membantu meningkatkan gizi masyarakat.
Inovasi ini tidak hanya mengurangi emisi karbon dan memperbaiki kualitas udara, tapi juga berpotensi meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat dan pemangku kepentingan industri. Lewat fitur layar edukasi di piranti dan keterlibatan komunitas, MP TREE diharapkan menjadi media edukasi yang efektif, mempertemukan sains, teknologi, dan masyarakat dalam upaya menjaga bumi.
Nyiayu menambahkan, kerja sama antara Semen Merah Putih dan PT AlgaePark Indonesia Mandiri diniatkan sebagai model kolaborasi strategis yang memadukan kekuatan industri dan inovasi teknologi. Dengan dukungan riset multidisiplin dan aplikasi lapangan, kedua pihak berharap proyek ini dapat menjadi contoh keberhasilan transformasi industri menuju masa depan yang lebih hijau.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Semen Merah Putih ingin menjadi bagian penting dalam solusi keberlanjutan Indonesia. Teknologi photobioreactor microalgae ini bukan hanya alat, tapi mampu menjadi platform inovasi yang diadaptasi secara luas. Lewat pendekatan ilmiah dan inovasi ramah lingkungan, kami mengajak segenap anak bangsa untuk selalu berani bertransformasi ke dunia yang lebih hijau,” tandasnya (Marwan Aziz).