Hutan tropis Indonesia. |
JAKARTA, BL- Wakil Kepala UNDP menuntaskan kunjungan ke Indonesia. Menurutnya hutan tropis di Indonesia sangat penting bagi seluruh dunia.
Dalam kunjungan tiga hari ke Indonesia, UNDP Associate Administrator Gina Casar menekankan pentingnya peran Indonesia dalam agenda perkembangan dunia dan tantangan perubahan iklim.
Casar bertemu dengan beberapa menteri senior dan menyampaikan pidato dalam pembukaan pertemuan puncak tentang investasi hijau dan pada acara Asia-Pacific High Level Consultation on Financing for Development yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan dan UNESCAP di Jakarta.
Berbicara dalam The Tropical Landscape Summit: A Global Investment Opportunity,Casar menggaris bawahi tumbuhnya pengaruh Indonesia di dunia internasional.
“Indonesia adalah negeri yang disorot oleh dunia. Keputusan-keputusan Pemerintah Indonesia mengenai arah perkembangan negara berpengaruh besar bagi prospek pertumbuhan dunia,” kata Casar melalui keterangan persnya yang diterima Beritalingkungan.com (29/4)
“Khususnya, bagaimana Indonesia memilih untuk mengelola lahan tropisnya adalah hal yang sangat penting, tidak hanya untuk Indonesia melainkan bagi seluruh dunia. Lahan-lahan tersebut sangat penting dan merupakan sumber nilai multidimensi dalam banyak hal,” tambahnya.
Ia mengajak komunitas internasional untuk menyamai komitmen Indonesia dengan menyampaikan dukungan yang diperlukan Indonesia untuk meningkatkan tata kelola hutan dan pemberlakuan mekanisme hukum untuk melawan penggundulan hutan secara ilegal.
Indonesia memiliki sepertiga hutan tropis di dunia dan kehidupan sekitar 50 juta orang bergantung pada ekosistem hutan. Indonesia telah membarui komitmennya untuk mengurangi gas rumah kacasebanyak 26 persen pada 2020. Untuk mencapai target ini jelas bergantung pada kontinuitas kebijakan untuk melindungi hutan.
Casar juga mengunjungi beberapa desa di Jawa Tengahyang terdampak letusan Gunung Merapi pada 2010. Dimana UNDP mendukung usaha-usaha pasca bencana dengan membantu penduduk setempat yang kehilangan tempat tinggal untuk membangun kembali kehidupan mereka.
Paska letusan Merapi, UNDP membantu pemerintah daerah untuk membangun sistem informasi kampung (Village Information System/VIS) di 18 kampung untuk meningkatkan perbaikan pasca bencana. UNDP juga mendukung program Mekanisme Kampung Bersaudara (Sister Village Mechanism/SV) yang menghubungkan kampung-kampungberisiko tingga dengan kampung-kampung yang kurang berisiko terdampak bencana.
“Indonesia merupakan salah satu negara paling rentan bencana di dunia, dan saya sangatsenang mendengar bahwa ada sistem manajemen bencana di tingkat daerah,” kata Casar dalam kunjungannya ke Badan Manajemen Bencana Daerah Magelang (Magelang District Disaster Management Agency) dimana ia menyaksikan demonstrasi kinerja VIS yang didukung oleh UNDP.
“Saya sangat senang melihat hubungan yang didasari oleh rasa saling percaya yang merupakan bagian dari program Kampung Bersaudara, dan bahwa Pemerintah dengan dukungan UNDP telah membantu mengurangi risiko dan mendorong komunikasi bila terjadi bencana,” kata Casar dalam pertemuan dengan para kepala kampung anggota Kampung Bersaudara Tamanagung dan Ngargomulyo.
Casar juga bertemu dengan Menteri Keuangan Indonesia Bambang Brodjonegoro dan mengunjungi Lars Andreas Lunde, Menteri Negara Norwegia untuk Lingkungan Hidup dan Iklim. Norwegia adalah mitra penting untuk UNDP Global dan di Indonesia.(Marwan Azis)