
Potret banjir yang merendam Pekalongan. Foto : Antara.
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Memasuki akhir Januari 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan situasi bencana di Indonesia yang semakin kompleks dengan berbagai kejadian signifikan seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga aktivitas vulkanik. Ribuan warga terdampak dan sejumlah wilayah terdampak masih memerlukan perhatian khusus.
Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan persnya (24/1), menyampaikan, hingga saat ini, pihaknya mencatat adanya peningkatan intensitas bencana terutama di wilayah Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. “Penanganan darurat telah dilakukan dengan mengutamakan evakuasi korban, distribusi logistik, dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.”ujarnya.
Jawa Tengah Terdampak Paling Parah
Di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pekalongan menjadi salah satu wilayah terdampak terparah akibat banjir dan tanah longsor sejak 20 Januari lalu. Abdul Muhari mengungkapkan, “Tragedi di Pekalongan telah menyebabkan 22 korban meninggal dunia, 4 jiwa masih dalam pencarian, dan 13 lainnya luka-luka.” Selain itu, banjir besar juga melanda Kabupaten Grobogan (20.307 KK terdampak), Kendal (17.447 warga terdampak), Batang (11.571 warga terdampak), dan Demak (9.209 warga terdampak).
Di Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan, Jombang, Bojonegoro, Situbondo, dan Sumenep turut terdampak banjir dengan total korban mencapai 3.333 KK. Abdul Muhari menambahkan, “Kami sudah mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan ke wilayah-wilayah ini. Koordinasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan.”
Sulawesi: Ancaman Banjir dan Tanah Longsor
Bencana juga melanda Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Selatan. Di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato, sebanyak 1.028 KK terdampak akibat banjir. Di Kabupaten Toraja Utara, dua korban meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka akibat longsor. “Kami sudah mengirimkan tim reaksi cepat ke lokasi bencana untuk membantu proses evakuasi dan pemulihan,” ujar Abdul.
Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Poso, tanah longsor memaksa 14 warga mengungsi, sementara 40 lainnya terdampak.
Wilayah Lainnya: Sumatera, Kalimantan, dan NTT
Di Sumatera, banjir di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, memengaruhi 500 KK. Abdul Muhari menyatakan bahwa stok logistik di wilayah ini masih cukup untuk kebutuhan satu minggu ke depan.
Di Kalimantan Tengah, Kabupaten Gunung Mas mencatat 613 warga terdampak dan 67 rumah terendam. Sementara itu, di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, banjir menelan satu korban jiwa dan berdampak pada 93 warga lainnya.
Peningkatan Kewaspadaan dan Upaya Penanganan
“Melihat pola cuaca ekstrem yang terus terjadi, kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor,” tegas Abdul Muhari.
BNPB juga memastikan bahwa bantuan terus mengalir, mulai dari distribusi logistik, layanan kesehatan, hingga dukungan psikososial bagi para pengungsi. Abdul Muhari menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menghadapi situasi ini.
“Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi secepat mungkin. Upaya pencegahan dan mitigasi juga akan terus diperkuat untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang,” tandasnya (Marwan Aziz).