BANDA ACEH, BERITALINGKUNGAN.COM – Satu ekor gajah di Conservation Respons Unit (CRU) Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh dilaporkan mati, pada Kamis, (13/8/2020). Namun, belum diketahui pasti penyebab kematian satwa dilindungi itu.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto membenarkan adanya gajah mati di CRU Sampoiniet. Saat ini, penyebab kematiannya sedang diselidiki oleh tim medis dari BKSDA dan PKSL Unsyiah.
“Iya benar mati, saya dapat laporan tadi siang. Saat ini sedang dilakukan proses nekropsinya oleh tim medis,” kata Agus, seperti dikutip dari Aceh Image.
Agus menjelaskan, kematian gajah tersebut bermula saat mahout atau pawang memberi makan gajah. Tak tau penyebabnya, gajah tiba-tiba lari dan kemudian terjatuh, lalu mati.
“Saat dikasih makan siang, gajah tersebut tiba-tiba lari, tidak tahu faktor penyebabnya apa,” jelasnya.
Menurut Agus, gajah yang mati itu bernama Olo, umur 25 tahun dan berjenis kelamin jantan. Informasi tentang penyebab kematian Olo akan disampaikan secara resmi, jika hasil nekropsi sudah ada.
“Saat ini sedang dilakukan pengecekan oleh medis. Yang jelas terkait konfirmasi adanya gajah mati, penyebabnya nanti kita sampaikan,” pungkas Agus.
Sejauh ini, total jumlah gajah jinak di tujuh CRU di Aceh mencapai 32 ekor. Gajah-gajah itu berperan untuk membantu menghalau dan menggiring gajah liar keluar dari satu kawasan.
Gajah-gajah itu akan dibiarkan tetap berada di CRU. Mereka tidak akan dilepasliarkan, termasuk juga keturunannya, karena keberadaan gajah jinak tetap diperlukan. Pasalnya, dengan adanya gajah jinak, konflik gajah dan manusia diharapkan bisa dihindari.
Sementara bagi gajah liar yang membutuhkan perawatan, seperti terjerat, akan dirawat di tempat perawatan gajah di Saree, Aceh Besar, atau di lokasi gajah sakit itu ditemukan, sebelum dilepaskan kembali.
Saat ini, BKSDA Aceh memperkirakan jumlah gajah yang tersisa di luar areal konservasi sekitar 500-550-an individu. Jumlah populasi gajah di Aceh hanya tersisa sekitar enam kantong, tersebar di sejumlah daerah di hutan Aceh. (Jekson Simanjuntak)