Menyulap Terik Matahari Jadi Berkah, Inovasi Panel Surya di Ladang-Ladang Amerika

Berita Lingkungan Energi Environmental News Pertanian Terkini

Mike Popp, Profesor Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Harold F. Ohlendorf untuk Divisi Pertanian Sistem Universitas Arkansas dan Fakultas Pertanian, Pangan, dan Ilmu Hayati Dale Bumpers, berdiri di atas susunan surya terapung di Spanyol sekitar tahun 2015. Foto : Dok pribadi Mike Popp.

ARKANSAS, BERITALINGKUNGAN.COM– Di bawah langit cerah Arkansas, deretan panel surya memantulkan cahaya matahari dengan tenang. Tak ada suara mesin, tak ada bau bahan bakar. Hanya angin yang menyapu lembut dan bunyi jangkrik bersahutan di kejauhan. Sebuah transformasi senyap tengah terjadi di lahan-lahan pertanian negara bagian ini—transformasi dari pangan menjadi energi bersih.

Meski begitu, anggapan bahwa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggerus lahan pertanian ternyata tidak sepenuhnya benar.

Berdasarkan studi terbaru dari University of Arkansas System Division of Agriculture, instalasi PLTS berskala besar di Arkansas hanya memanfaatkan sekitar 0,2 persen dari total 13,7 juta hektar lahan pertaniannya. Bahkan jika kapasitas listrik negara bagian ini digandakan sekalipun, lahan yang diperlukan tetap berada di bawah ambang 1 persen.

“Bahkan dalam skenario ekstrim, penggunaan lahannya sangat minim,” kata Mike Popp, profesor ekonomi pertanian yang telah meneliti keterkaitan antara pertanian dan energi terbarukan selama bertahun-tahun seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman Universitas Arkansas (04/06/2025)

Dari Ladang ke Listrik: Pemetaan Jejak Solar di Lahan Pertanian

Tahun 2026 mendatang, setidaknya 15 county di Arkansas—kebanyakan di wilayah Delta yang kaya akan aktivitas pertanian—akan menjadi rumah bagi proyek-proyek PLTS berskala utilitas, yaitu sistem dengan kapasitas di atas 20 megawatt. Ukurannya bervariasi: dari 445 hektar untuk 50 MW hingga hampir 2.700 hektar untuk 300 MW.

Namun, alih-alih memicu kekhawatiran besar, angka-angka ini justru memberi harapan. Menurut catatan USDA, secara nasional, proyek-proyek solar hanya mengambil kurang dari 0,05 persen lahan pertanian.

Lebih menarik lagi, studi tersebut mencatat bahwa dalam waktu sepuluh tahun terakhir, efisiensi energi surya meningkat pesat. Jika dulu dibutuhkan 9 hektar untuk menghasilkan 1 MW listrik, kini hanya perlu sekitar 5,5 hektar—cukup untuk memberi daya pada 150-200 rumah per tahun.

Agrivoltaik: Ketika Energi dan Tani Berdampingan

Tapi Arkansas tidak berhenti di angka-angka. Inovasi terus dikembangkan, terutama dalam konsep agrivoltaik, integrasi antara PLTS dan pertanian.

Bayangkan ladang panel surya yang di sela-selanya ditumbuhi tanaman, atau padang gembala domba yang sejuk di bawah naungan panel. Bahkan peternakan lebah pun bisa mendapatkan manfaat dari ekosistem yang teduh ini.

Untuk mengatasi keterbatasan lahan, Popp menyoroti potensi panel surya terapung di atas waduk irigasi yang mencakup sekitar 28.000 hektar di Arkansas. Ini bukan sekadar mimpi: beberapa sistem sudah diujicoba, mengurangi evaporasi air sekaligus menghasilkan energi bersih.

Pertimbangan Ekonomi: Investasi Panen Listrik

Tidak sedikit petani yang kini melirik investasi tenaga surya. Lewat kontrak sewa lahan hingga 30 tahun, mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan—dari $450 hingga $2.500 per hektar per tahun. Tak heran jika lahan yang datar, bersih, dan menghadap ke selatan jadi incaran para pengembang.

Bagi peternak ayam, energi surya bahkan bisa jadi penyelamat. Dalam studi lanjutan, tim dari University of Arkansas menunjukkan bahwa penggunaan perangkat lunak Poultry Solar Analysis mampu membantu peternak menghitung skema pembiayaan terbaik untuk instalasi panel surya.

Salah satu skema kombinasi kredit menunjukkan hasil efisiensi biaya dan keluwesan arus kas yang menggembirakan.

Satu Langkah Kecil, Satu Lompatan bagi Masa Depan

Di tengah tekanan global untuk menekan emisi karbon dan mempercepat transisi energi bersih, langkah Arkansas menjadi contoh bahwa solusi tidak selalu datang dari perubahan besar yang dramatis. Terkadang, cukup dengan menggunakan sebagian kecil lahan, dengan perencanaan yang matang, dunia bisa berubah menjadi lebih cerah dan bersih.

Energi matahari mungkin tak terdengar seheroik revolusi, tapi di atas ladang Arkansas yang tenang, revolusi itu nyata. Tanpa gemuruh, tanpa asap, hanya cahaya, harapan, dan harmoni baru antara alam dan teknologi (Marwan Aziz).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *