Oleh : Aldila Maharani Sutjipto*
Beragam pemberitaan mengenai permasalahan lingkungan sudah sering kita dapatkan dan hadapi. Sering kali ketika melihat permasalahan ini kita akan menyalahkan pihak lain seperti para penebang kayu ilegal, pabrik- pabrik yang menghasilkan limbah maupun pemerintah yang tidak dapat melakukan pencegahan.
Walaupun hal tersebut tidaklah salah, akan tetapi kita sadari atau tidak, selama ini kita juga ikut berpartisipasi dalam merusak alam ini. Faktanya hampir seluruh kegiatan yang kita lakukan sehari- hari berkontribusi terhadap kenaikan emisi gas rumah kaca di atmosfer. Mulai dari makanan yang kita konsumsi, alat transportasi, pemakaian peralatan listrik, penggunaan kertas, cara kita membeli dan mengkonsumsi barang semuanya menjadi penyumbang jejak karbon.
Apa itu jejak karbon? Jejak karbon sendiri adalah ukuran dampak aktivitas kita terhadap lingkungan dan perubahan iklim tertentu. Hasil perbuatan, perilaku dan aktivitas kita sehari- hari yang mempengaruhi dan menyumbang kerusakan pada banyak hal di sekitar kita terutama bumi. Institute for Essential Services Reform(ISCR) mengatakan bahwa pada masa kini, kecenderungan orang untuk hidup senyaman mungkin mendorong munculnya kebiasaan hidup yang berdampak pada lingkungan.
Beragam aktivitas kita menyebabkan peningkatan jejak karbon yang membuat meningkatnya temperatur rata-rata bumi sehingga terjadi perubahan iklim. Perubahan-perubahan ini juga dapat memicu terjadinya bencana lingkungan yang lebih besar dan lebih sering, sehingga dapat mengancam keberlangsungan hidup bumi dan kita sebagai penduduknya.
Untuk membantu memberikan edukasi mengenai jejak karbon, mahasiswa London School of Public Relations melakukan kampanye sosial melalui media online untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai jejak karbon itu sendiri.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan media sosial mereka mengenalkan jejak karbon dan metode dalam rangka mengurangi jejak karbon yang dihasilkan manusia.
Aktivitas kita setiap harinya memang tidak mungkin dihentikan, akan tetapi kita dapat mengubah sedikit gaya hidup kita untuk dapat meminimalisir dampak buruknya terhadap lingkungan.
Hal ini tentunya bisa dimulai dari hal- hal kecil yang ternyata dapat memberikan dampak besar bagi bumi kita, seperti mulai menggunakan kendaraan umum, mengkonsumsi produk lokal, mengurangi penggunaan pesawat terbang, menghindari plastik dan lainnya. Jejak karbon kita sendiri dapat diketahui dan dihitung menggunakan karbon kalkulator.
Menghitung Jejak Karbon akan membantu kita untuk mengetahui seberapa besar produksi emisi karbon yang dihasilkan. Untuk melakukan perhitungan tersebut, alat bantu seperti karbon kalkulator diperlukan. Beberapa kalkulator karbon saat ini telah tersedia dan dapat ditemukan di internet.
Hanya saja, kalkulator karbon yang selama ini ada cenderung didasarkan pada pola hidup, teknologi dan kebiasaan yang ada di negara-negara maju, seperti Eropa dan Amerika. Oleh karena itu banyak aktivitas atau pengukuran yang tidak sesuai dengan kondisi sehari-hari di negara Indonesia.
Meskipun tidak terlalu akurat 100% tapi setidaknya kita bisa mendapatkan bayangan mengenai seberapa banyak kita ikut menyumbang pemanasan global pada bumi ini. Sebagaimana kita ingin memilih bumi yang aman, sehat dan bersih kita juga harus dapat memilih perilaku kita, dengan memberikan sedikit usaha dan waktu maka kita bisa bersama- sama menyelamatkan bumi ini, ayo hitung jejak karbon- mu.***
*Penulis adalah mahasiswa London School of Public Relations Jakarta.
–>