KUNINGAN, BL- Pendaki yang dikabarkan tersesat di Gunung Ciremai telah berhasil dievakuasi hingga Desa trijaya pos Linggarjati. Satu dari lima orang pendaki kondisinya sempat kritis, akibat panik dan kelelahan. Empat puluh orang tim pencari dikerahkan untuk melalukan evakuasi.
Upaya evakuasi yang memakan waktu dua hari akhirnya membuahkan hasil. Malam ini, setelah sempat diguyur hujan, sekitar 23.15 WIB, lima orang pendaki yang dikabarkan tersesat, berhasil tiba di pos Linggarjati.
Maskon (18), satu orang korban yang sempat dinyatakan kritis, dibantah oleh Suyatno, Ketua Basarnas Cirebon. “tidak benar salah seorang korban dinyatakan kritis. Dia hanya lemas akibat panik lalu gak kuat jalan”, ungkap Suyatno.
Sebenarnya para korban bisa sampai sore tadi, namun cuaca yang tidak bersahabat menghambat pergerakan tim pencari. “cuaca terang sempat terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, tetapi setelah itu hujan deras kembali mengguyur” ujar Suyatno menambahkan.
Sebelumnya, pos komando di Linggarjati juga sempat memantau adanya asap di ketinggian 1800 mdpl. Besar dugaan sumber asap berasal dari tim pencari saat beristirahat.
“ketika ketemu dengan tim pencari diatas, mereka membenarkan sempat menyalakan api diketinggian tersebut untuk memanaskan diri” kata Suyatno.
Suyatno, yang bertanggungjawab sebagai SMC (SAR Mission coordinator) dalam kegiatan ini, akhirnya memaksa naik, begitu mengetahui tim pencari sudah dekat, sekaligus menyemangati tim pencari yang mulai kelelahan.
“sebelumnya, saya hanya memantau pergerakan tim pencari lewat radio komunikasi. Koordinasi pun saya lakukan lewat radio”, ujarnya.
Kelima pendaki Gunung Ceremai yang di duga tersesat itu yakni Maskon (18 tahun), Wahyu (16 tahun) pelajar , Muhammad Nur (23 tahun), Budiman (25 tahun) dan Nila (19 tahun) pelajar. Kelimanya warga Blok Gempol Tengah, Desa Gempol, Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. (Jekson Simanjuntak )