Kapal Rainbow Warrior Greenpeace saat berlabuh di Bali bertepatan dengan konferensi perubahan iklim tahun 2007 lalu. Foto : Greenpeace.
BANGKOK, BL-Greenpeace menyerukan kepada negara-negara ASEAN untuk mendukung investasi pembangunan hijau dan mengadopsi pertumbuhan ekonomi rendah karbon untuk masa depan.
Caranya dengan melakukan perubahan paradigma teknologi, inovasi kebijakan, meningkatkan investasi di bidang efisiensi energi dan teknologi energi terbarukan dengan menghentikan subsidi kepada bahan bakar fosil, proyek nuklir dan insentif industri energi.
Mengimplementasikan perangkat kebijakan yang ketat untuk melindungi dan menghentikan deforestasi, serta menghentikan kebijakan serta proyek yang berpotensi menghancurkan hutan serta keanekaragaman hayati.
Mereka juga menghimbau Pemerintah Thailand untuk segera membersihkan sungai Chao Phraya dengan tenggat waktu yang jelas untuk mengurangi, menahan dan paling utama mengakhiri pembuangan bahan kimia berbahaya di seluruh sumber air Thailand.
Pemerintah Thailand juga diminta untuk mengadopsi kebijakan nasional untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan di Thailand dengan melarang semua bahan pangan hasil rekayasa genetika dan menghentikan segala subsidi kepada pupuk dan pestisida kimiawi di Thailand;
“Kami sangat menanti untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang direncanakan oleh masyarakat di Nakhon Si Thamarrat, Surathani, Koh Samu, Chumpon dan Prachuan Kirikhan. Perilaku ‘bisnis seperti biasa’ bukanlah pilihan,”kata Derek Nicholls, Kapten Rainbow Warrior melalui siaran persnya yang diterima BeritaLingkungan.com.
Dalam dua bulan setengah, Kapal Greenpeace akan melakukan tur se-Asia Tenggara yang menandai 10 tahun kehadiran Greenpeace di kawasan Asia Tenggara, mengkampanyekan perlindungan hutan, revolusi energi, mempromosikan pertanian berkelanjutan, serta menghentikan pencemaran air. (Marwan Azis)