Ilustrasi tanah bergerak di Sukabumi. Foto : BPBD Kabupaten Sukabumi.
SUKABUMI, BERITALINGKUNGAN.COM – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi sejak Selasa (3/12) hingga hari ini telah menimbulkan serangkaian bencana di sejumlah wilayah. Intensitas hujan yang tinggi memicu banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah, yang meskipun tidak memakan korban jiwa, berdampak luas pada masyarakat.
Menurut laporan BNPB, banjir melanda tujuh wilayah, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung. Sementara itu, tanah longsor terjadi di 14 titik, dengan dampak terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara.
Pergerakan tanah juga dilaporkan di empat lokasi, seperti Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung. Cuaca buruk turut berdampak pada tujuh titik lainnya, seperti Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di Kecamatan Cicurug.
BPBD Kabupaten Sukabumi bersama aparat setempat telah melakukan upaya tanggap darurat, termasuk evakuasi di area kritis dan pendataan dampak kerusakan. “Kondisi cuaca yang belum stabil mengharuskan tim tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan,” ujar Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, kepada Beritalingkungan.com (5/12/2024).
Muhari juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan pemerintah daerah, terutama di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Pemerintah diminta memastikan ketersediaan sumber daya, termasuk alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi, guna mendukung penanganan darurat.
Warga Diminta Tetap Waspada
Dengan kondisi cuaca yang belum menentu, warga diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi arahan pihak berwenang. BPBD terus memantau perkembangan situasi dan mendata kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak.
Cuaca ekstrem ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap dampak hidrometeorologi. Upaya bersama dari pemerintah, aparat, dan masyarakat diperlukan untuk mengurangi risiko dan memulihkan keadaan (Marwan Aziz).