JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi perubahan iklim melalui berbagai program inovatif. Salah satunya adalah Climate Innovation Generation Program (CIGPro) 2024, yang merupakan wadah bagi masyarakat lintas generasi untuk mengusulkan solusi inovatif terhadap krisis iklim global.
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumberdaya Manusia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ade Palguna Ruteka, menyatakan bahwa program ini sangat relevan dalam meningkatkan kesadaran global akan dampak perubahan iklim. CIGPro 2024 menjadi langkah signifikan yang melibatkan generasi muda hingga dewasa dalam mengatasi tantangan lingkungan.
“Program ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga aksi nyata melalui kegiatan lapangan. Peserta diberikan kesempatan berkontribusi secara langsung dalam melestarikan lingkungan,” jelas Ade dalam sambutannya pada 22 Agustus 2024 di hadapan peserta yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah (04/09/2024).
Sebanyak 80 peserta dari 23 provinsi di Indonesia, dengan rentang usia 16 hingga 66 tahun, turut ambil bagian dalam program ini. Mereka adalah kader aktif dalam gerakan lingkungan seperti Kader Konservasi, Kader Proklim, Masyarakat Peduli Api, dan lainnya. Program ini dimulai dengan coaching class selama empat hari, diakhiri dengan aksi lingkungan di Taman Nasional Kepulauan Seribu, Jakarta.
Dalam aksi tersebut, peserta melakukan kegiatan seperti pelepasan tukik, penanaman 1.000 mangrove, penanaman lamun, transplantasi terumbu karang, dan membersihkan pantai, mencegah sekitar 37 kg sampah laut. Materi yang disampaikan dalam program ini meliputi inovasi perubahan iklim, adaptasi, mitigasi, serta kewirausahaan hijau (ecopreneurship).
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinta Saptarina Soemiarno, menegaskan bahwa peserta akan mengimplementasikan rencana aksi mereka dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca, khususnya untuk mendukung pencapaian FOLU Net Sink 2030. Sekitar 30.854 pohon akan ditanam oleh peserta di daerah masing-masing, melibatkan lebih dari 3.700 orang, dengan hasil yang dipantau selama dua tahun ke depan.
“Para peserta juga diharapkan memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan inisiatif mereka,” tambah Sinta. Melalui program ini, KLHK berharap para peserta dapat mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat diterapkan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, sekaligus mendukung peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 dengan tema Youth for Sustainable Nature (Marwan Aziz)