BANDUNG, BERITALINGKUNGAN.COM- Warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat masih berjibaku dengan banjir yang merendam rumah-rumah mereka.
Hingga Rabu (10/4/2019) siang bencana banjir yang menerjang Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung belum kunjung surut. Tinggi muka air di Kampung Bojongasih Desa/Kecamatan Dayeuhkolot masih setinggi 60-200 cm. Bahkan di Kampung Babakan Leuwibandung Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot ketinggian air tembus 40-220 cm.
Bencana banjir ini yang belum kunjung surut menjadi persoalan serius bagi warga korban banjir. Pasalnya, dampak banjir ini melumpuhkan sektor ekonomi. Persoalan ini diperparah dengan lumpuhnya akses Jalan Andir-Katapang dengan ketinggian air 40-140 cm, Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot 10-90 cm, Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot 10-60 cm.
Selain kondisi serupa di Jalan Raya Dayeuhkolot-Bandung, persisnya di depan PT. Metro Garmen 10-50 cm, Jalan Raya Dayeuhkolot depan Puskesmas/Pos Giro 10-60 cm.
Di Kecamatan Bojongsoang, jalan yang masih terputus, yakni Jalan Cigebar-Cijeruk 50-140 cm, dan di Kampung Sapan Gudang Desa Tegalluar 10-70 cm, genangan air itu turut memutus akses Jalan Sapan Gedebage.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPND) Kabupaten Bandung, Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si seperti dikutip dari Galamedianews.com menjelaskan, sampai hari Rabu ini jumlah pengungsi korban banjir di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot mencapai 642 KK, 2.018 jiwa, 151 lansia, 139 balita, 10 ibu hamil, 17 ibu menyusui, 4 disabilitas.
“Jumlah warga yang terdampak banjir di tiga kecamatan itu mencapai 14.029 KKM 37.731 jiwa,” kata Akhmad kepada galamedianews.com di Baleendah, Rabu (10/4/2019) siang. (GM/DC/Wan)