
Ilustrasi yang menggambarkan perubahan musiman pada vegetasi terapung dan perubahan periodik yang diakibatkannya pada pantulan permukaan air. Diharapkan dapat menjadi indikator baru dalam pencarian kehidupan di planet samudra. Foto : Astrobiology Center.
HAYAMA, BERITALINGKUNGAN.COM– Di sudut-sudut alam semesta yang jauh, para ilmuwan semakin mendekati pertanyaan terbesar dalam eksplorasi ruang angkasa: Apakah kita sendirian?
Dengan lebih dari 6.000 eksoplanet yang telah ditemukan, banyak di antaranya diperkirakan memiliki air di permukaannya, pencarian kehidupan di luar Bumi semakin intensif. Namun, bagaimana cara mendeteksinya?
Sebuah terobosan baru datang dari tim astrobiolog di Astrobiology Center, National Institute for Basic Biology, dan SOKENDAI. Mereka mengusulkan metode revolusioner: mendeteksi kehidupan melalui pantulan cahaya vegetasi terapung di planet-planet yang didominasi oleh lautan.
Cahaya Sebagai Jejak Kehidupan
Di Bumi, tanaman darat memiliki karakteristik spektrum cahaya yang disebut “vegetation red edge”, yaitu peningkatan tajam dalam reflektansi antara cahaya merah dan inframerah dekat (sekitar 700 nm).
Namun, planet lautan tidak memiliki daratan luas untuk mendukung vegetasi seperti yang kita kenal. Lalu, bagaimana jika kehidupan di sana berkembang dalam bentuk vegetasi terapung?
Seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman Astrobiology Center, tim peneliti melakukan eksperimen laboratorium dan analisis penginderaan jauh satelit terhadap vegetasi terapung di Bumi. Hasilnya? Tanaman yang mengapung memiliki pola reflektansi yang unik—serupa atau bahkan lebih kuat dibandingkan vegetasi darat.
Dengan menggunakan data dari satelit Sentinel-2 milik ESA, mereka menemukan bahwa vegetasi terapung mengalami fluktuasi reflektansi musiman, yang bisa menjadi petunjuk penting dalam mencari kehidupan di planet lain.
Mengintip Masa Depan: Misi Eksplorasi Kehidupan di Planet Lautan
Penelitian ini membuka cakrawala baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Jika organisme fotosintetik seperti tanaman terapung memang ada secara universal, maka pencarian kehidupan tidak hanya terbatas pada planet seperti Bumi, tetapi juga pada planet-planet samudra yang luas.
Langkah Selanjutnya:
🔹 Pengembangan teleskop masa depan untuk mendeteksi reflektansi cahaya eksoplanet.
🔹 Pemahaman lebih lanjut tentang evolusi kehidupan dalam kondisi planet yang berbeda.
🔹 Persiapan untuk misi pencarian biosignature di luar Tata Surya kita.
Mungkinkah vegetasi terapung menjadi kunci menemukan kehidupan di luar Bumi? Kita sedang berada di awal babak baru eksplorasi luar angkasa! (Marwan Aziz).