Lempeng Indo-Australia
Lempeng Indo-Australia merupakan salah satu lempeng tektonik terbesar di dunia, yang meliputi benua Australia beserta lautan di sekitarnya, dan meluas hingga mencakup anak benua India dan perairan di sekitarnya.
Terbentuk sekitar 43 juta tahun yang lalu dari perpaduan lempeng India dan Lempeng Australia, fenomena ini menjadi kajian penting dalam pemahaman tentang dinamika geologi global.
Pembentukan dan Evolusi
Peristiwa pembentukan lempeng Indo-Australia terjadi melalui proses fusi antara lempeng India dan Australia sekitar 43 juta tahun yang lalu. Proses ini terjadi di punggungan tengah samudera di Samudera Hindia, yang sebelumnya memisahkan kedua lempeng tersebut, namun kemudian berhenti menyebar.
Meskipun kini terdapat zona deformasi antara kedua lempeng tersebut, data gempa bumi dan sistem navigasi satelit global menunjukkan bahwa India dan Australia tidak bergerak dengan vektor yang sama ke arah utara.
Struktur dan Segmentasi
Lempeng Indo-Australia terdiri dari dua lempeng utama yang terbagi oleh perbatasan kurang aktif: lempeng Australia dan lempeng India yang lebih kecil. Kedua lempeng ini bergabung sekitar 50 hingga 55 juta tahun yang lalu, setelah sebelumnya bergerak secara independen.
Fragmen benua kuno Gondwana, seperti India, Meganesia (Australia, Nugini, dan Tasmania), Selandia Baru, dan Kaledonia Baru, menjadi bagian dari lempeng ini.
Segmentasi lempeng Indo-Australia terjadi akibat pembentukan dan pemisahan daratan dan samudera dalam skala geologi yang panjang.
Bagian timur lempeng ini merupakan batas konvergen dengan lempeng Pasifik yang mensubduksi di bawah lempeng Australia, membentuk fitur geologi seperti Parit Kermadec dan busur laut Tonga dan Kermadec. Sementara itu, bagian selatannya merupakan batas divergen dengan lempeng Antartika.
Implikasi Tektonik
Proses subduksi yang terjadi di batas konvergen lempeng Indo-Australia menghasilkan sederetan gunung api dan material tambang seperti pasir, silica, dan mineral lainnya. Subduksi ini juga terkait dengan pembentukan cekungan wilayah di Indonesia.
Cekungan-cekungan busur muka terbentuk sepanjang batas tumbukan lempeng-lempeng, yang keterdapatannya dekat zona penunjaman, dan letaknya antara busur luar non vulkanik dan busur dalam vulkanik.
Indonesia, sebagai bagian dari lempeng Indo-Australia, terletak di kawasan Ring of Fire yang rawan gempa dan aktivitas vulkanik.
Potensi kebencanaan di kawasan ini tinggi karena secara tektonik Indonesia terletak pada tiga lempeng aktif: lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Sunda.
Dengan mempelajari lempeng Indo-Australia sebagai elemen penting dalam dinamika geologi global, yang sangat berperang dalam dinamika dan evolusi benua dan samudera dalam satu entitas yang kompleks akan memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang struktur dan proses tektonik yang terjadi di lempeng ini, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang sejarah bumi dan potensi risiko bencana di wilayah-wilayah yang terpengaruh.***