Ketgam : Ilustrasi rumah warga Maluku Barat Daya rusak diguncang gempa beberapa waktu lalu. Foto : dok BNPB
BERITALINGKUNGAN.COM-Gempa bumi dengan parameter magnitudo (M)6,2 kembali mengguncang Maluku Barat Daya, pada Rabu pagi (2/2) atau pukul 04.25 waktu setempat.
Lokasi kejadian geologi ini berada pada 86 km timur laut Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Masyarakat merasakan guncangan kuat saat gempa terjadi.
Hal tersebut disampaikan Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (2/2/2022).
Diungkapkan berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya menyebutkan guncangan dirasakan selama 3 hingga 5 detik.
“Meskipun guncangan kuat, menurut BPBD setempat bahwa masyarakat tidak mengalami kepanikan,”ujarnya.
BPBD melaporkan kondisi aman terkendali dan belum ada laporan dampak kerusakan hingga pagi tadi, Rabu (2/2).
Ia menuturkan pusat gempa yang berada pada kedalaman 131 km ini tidak berpotensi tsunami.
Intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan II – III MMI di wilayah Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Menurut BMKG, skala III MMI digambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah serta terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Semakin tinggi MMI, getaran yang dirasakan akan semakin kuat oleh warga.
Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan wilayah yang rawan terhadap dampak bahaya gempa bumi.
Menurut kajian inaRISK, sebanyak 17 kecamatan berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Dilihat dari risikonya, sejumlah 71.955 jiwa yang tersebar pada 17 kecamatan di wilayah itu berpotensi terpapak dampak gempa.
Menyikapi potensi bahaya gempa yang dapat terjadi setiap saat, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga.
Saat gempa warga dapat berlindung di bawah perabot yang kuat dengan melakukan drop, cover and hold on atau evakuasi dengan aman keluar bangunan. Identifikasi terlebih dahulu di lingkup keluarga, langkah-langkah penyelamatan saat gempa terjadi.
“Apabila gempa memicu terjadinya tsunami, warga dapat segera evakuasi menuju ke tempat yang lebih tinggi,”pungkasnya (Wan)