Ilustrasi waduk mengering. Foto : rimanews.com. |
LAMONGAN, BL – Petani di Lamongan kini diperdahadapkan pada kesulitan air untuk mengairi areal persawahan mereka. Sejumlah waduk di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dilaporkan mengering dalam musim kemarau ini sehingga ratusan hektare lahan padi kekurangan air.
Tarno, salah seorang petani di Desa Gedangan, Lamongan, Rabu mengatakan, waduk di dekat desanya telah kering sejak dua pekan terakhir.
“Akibatnya ratusan hektare tanaman padi yang rata-rata berumur 50 hari mengalami puso karena kekurangan air, dan kini kita hanya mengandalkan air tadah hujan untuk irigasi,” katanya seperti dilansir Antara.
Ia berharap, Pemkab Lamongan bisa memberikan pelayanan irigasi yang memadai agar petani tidak rugi karena gagal panen. “Bertani merupakan satu-satunya mata pencarihan mayoritas warga Lamongan, oleh karena itu kami berharap Pemkab bisa mengambil tindakan,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Mohammad Zamroni meminta agar petani di wilayahnya lebih bijak bertani pada saat musim kemarau, sebab volume cadangan air untuk pertanian di Lamongan kini tersisa 28,8 persen.
Inilah kondisi waduk di Lamongan. Foto : Surabaya Post. |
Dikatakannya, sesuai data pantauan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Lamongan, dari total kapasitas 110.608.905 meter kubik di 44 waduk dan rawa yang ada, kini tersisa 31.276.640 meter kubik atau 28,28 persen. “Oleh karena itu kami minta para petani lebih bijak dalam melakukan pola tanam, sebab akan lebih baik jika yang ditanam adalah komoditi yang tidak terlalu membutuhkan air, seperti palawija,” katanya.
Ia menyebutkan, Waduk Gondang yang merupakan waduk terbesar di Lamongan kini hanya tersisa cadangan air sebesar 7.988.00 meter kubik, atau 33,69 persen dari total kapasitasnya 23.712.500 meter kubik.
Selanjutnya Waduk Prijetan, kini kapasitasnya hanya terisi 33 persen atau sebesar 2.595.085 meter kubik dari kapasitas maksimalnya sebesar 9 juta meter kubik.
Sementara itu, keberadaan Waduk Gondang di Desa Gedangan kini hanya cukup mengairi 1.198 ha lahan pertanian, padahal sebanyak 78 desa mengandalkan air dari waduk itu.
“Sejumlah waduk kini juga sudah tidak ada airnya, seperti Waduk Mojomanis dan Waduk Lopang di Kecamatan Kembangbahu, serta Waduk Pading di Kecamatan Pucuk dan Waduk Sumurgung di Kecamatan Laren,” katanya.
Zamroni mengatakan, Pemkab Lamongan telah melakukan program modernisasi pertanian dengan melakukan pembangunan jaringan irigasi serta plengsengan dan pengerukan embung-embung desa.
“Kita harapkan dengan adanya modernisasi pertanian, pemkab mampu membantu petani dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi pertanian di Lamongan,” katanya. (Ant).