Tragedi di Puncak Rinjani, Kemenhut Sampaikan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Pendaki Asal Brasil

Berita Lingkungan Environmental News Hutan Terkini

NTB K98-14 Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani ditemukan tewas, warganet kritik kinerja Tim SAR. Dok. Humas SAR Mataram.

LOMBOK, BERITALINGKUNGAN.COM- Suasana duka menyelimuti kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Seorang pendaki asal Brasil, berinisial JDSP (27), ditemukan meninggal dunia setelah jatuh ke jurang sedalam 600 meter di jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Lombok. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut.

“Atas nama Kementerian Kehutanan kami menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam atas meninggalnya JDSP. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di lapangan,” ujar Dirjen KSDAE, Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangan persnya yang diterima Beritalingkungan.com (30/6/2025).

Evakuasi Berpacu dengan Cuaca dan Medan Berat

Jenazah JDSP pertama kali diketahui berada di dasar jurang yang sangat curam — sekitar 600 meter dari jalur pendakian utama. Evakuasi dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan perjuangan luar biasa: dari teknik turun tebing hingga upaya menggunakan helikopter yang sempat terkendala cuaca buruk dan medan ekstrem.

Berdasarkan laporan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, jenazah berhasil diangkat pada pukul 13.51 WITA dan dibawa menuju Resort Sembalun sebelum akhirnya diserahkan ke keluarga korban dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB.

“Meski sempat mengalami kendala karena cuaca dan kondisi medan yang sulit, proses evakuasi dilakukan secara maksimal dan alhamdulillah berhasil,” ungkap Satyawan.

Imbauan Kemenhut: “Safety First!”

Peristiwa ini menjadi pengingat serius bahwa pendakian gunung bukan sekadar wisata petualangan, melainkan aktivitas yang menuntut kesiapan fisik, perlengkapan memadai, dan kesadaran penuh terhadap risiko.

Kementerian Kehutanan pun mengimbau seluruh pendaki, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, untuk selalu mengutamakan keselamatan dan tidak mengabaikan prosedur pendakian yang berlaku.

“Kepada para pendaki, mohon untuk berhati-hati dalam mendaki. Utamakan keselamatan, safety first,” tegas Satyawan.

Pemerintah melalui Kemenhut juga berkomitmen melakukan perbaikan sarana dan prasarana di kawasan konservasi, termasuk jalur pendakian Rinjani, demi menjamin kenyamanan dan keamanan para pendaki di masa depan (Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *