Tanaman tundra dapat hidup di musim panas yang sangat singkat di Arktik Tinggi Kanada seperti di Pulau Ellesmere, Nunavut. Foto: Anne Bjorkman.
ARKTIK, BERITALINGKUNGAN.COM– Di ujung utara Bumi, di mana musim panas hanya berlangsung beberapa minggu dan suhu ekstrem menjadi norma, lanskap tundra Arktik sedang mengalami transformasi dramatis.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Nature mengungkapkan bahwa perubahan iklim tidak hanya memanaskan wilayah ini empat kali lebih cepat dari rata-rata global, tetapi juga mengubah komunitas tanaman dengan cara yang kompleks dan tak terduga.
Tundra adalah istilah geografis dan ekologis yang merujuk pada ekosistem beriklim sangat dingin, terutama ditemukan di wilayah Arktik dan sub-Arktik, seperti Alaska, Kanada, Rusia, Greenland, dan sebagian Skandinavia. Kata “tundra” berasal dari bahasa Rusia “tundra”, yang berarti “dataran tanpa pohon.
Mosaik Kehidupan yang Berubah
Selama lebih dari 40 tahun, para peneliti dari International Tundra Experiment (ITEX) memantau lebih dari 2.000 komunitas tanaman di 45 lokasi, mulai dari Arktik Kanada hingga Skandinavia.
Hasilnya menunjukkan bahwa sementara beberapa spesies tanaman berkembang pesat dalam kondisi yang lebih hangat, yang lain justru menurun.
Di banyak lokasi seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman The University Of Britis Columbia (05/05/2025), spesies baru muncul, sementara keanekaragaman hayati menurun di tempat lain. Fenomena ini menciptakan mosaik ekologis yang terus berubah, tanpa pemenang atau pecundang yang jelas .
Dominasi Semak dan Dampaknya
Salah satu perubahan paling mencolok adalah ekspansi semak seperti willow yang menyebar ke utara, menggantikan lumut dan lichen yang lebih lambat tumbuh.
Dominasi semak ini sering kali mengurangi keanekaragaman hayati lokal dengan menaungi tanaman yang lebih kecil dan mengubah struktur habitat. Selain itu, perubahan ini mempengaruhi hewan seperti karibu yang bergantung pada vegetasi tundra tradisional untuk makanan .
Konsekuensi Global
Perubahan vegetasi di Arktik memiliki dampak yang melampaui wilayah tersebut. Tundra yang dulunya berfungsi sebagai penyerap karbon kini mulai melepaskan lebih banyak gas rumah kaca daripada yang diserapnya, akibat pencairan permafrost dan peningkatan kebakaran hutan. Fenomena ini mempercepat pemanasan global dan menunjukkan pentingnya Arktik sebagai indikator awal perubahan iklim global .
Pentingnya Pemantauan Jangka Panjang
Studi ini menekankan perlunya penelitian jangka panjang untuk memahami dinamika ekosistem yang kompleks. Perubahan pada komunitas tanaman dapat memicu efek berantai yang mempengaruhi satwa liar, komunitas lokal, dan siklus karbon global.
Dengan memahami perubahan ini, kita dapat lebih siap menghadapi konsekuensi perubahan iklim dan merancang strategi adaptasi yang efektif .
Arktik, dengan keindahan dan kerentanannya, mengingatkan kita bahwa perubahan iklim bukanlah ancaman yang jauh, melainkan realitas yang sedang berlangsung. Melalui pemantauan dan penelitian berkelanjutan, kita dapat mengungkap cerita yang diceritakan oleh tanaman-tanaman kecil di utara—sebuah kisah tentang adaptasi, kehilangan, dan harapan di tengah perubahan.