Dari kiri; Syahrani (13), Anisa (14), Sandrina (14) murid SLB di Kota Depok menjelaskan pengalamannya mengikuti aksi daur ulang kertas yang dilakukan oleh Green Influencer Meutia (22) (paling kanan). (Foto: Yayasan Plan International Indonesia/Syauqiya Aina)
DEPOK, BERITALINGKUNGAN.COM- Upaya pengelolaan sampah terus digalakkan, termasuk oleh kaum muda di Kota Depok, Jawa Barat. Melalui kaum muda terpilih yang disebut Green Influencer, mereka menampilkan beragam aksi kreatif dalam pengeloaan sampah di Festival Green Influencer Kota Depok 2023.
Festival yang digelar oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Depok melalui program Urban Nexus Fase 2, menampilkan 23 aksi pengelolaan sampah kreatif yang dilakukan oleh Green Influencer. Mereka sebelumnya telah mendapatkan pelatihan, pendampingan dan pendanaan untuk menjalankan aksinya.
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono yang turut hadir mengapresiasi festival ini. Menurutnya, upaya pengelolaan sampah sejalan dengan konsep dan arah pembangunan saat ini yang tidak hanya berfokus pada manusia, namun juga pada alam sekitar.
“Pembangunan untuk semua juga dapat dilihat dalam hal pengelolaan sampah. Sampah, sampai sekarang masih diperlakukan sebagai hal yang menjijikan bahkan dianggap sebagai musibah. Saya mengajak adik-adik agar sampah yang tadinya sebagai musibah bisa menjadi berkah untuk kita, alam, masyarakat dan lingkungan,” ungkap Imam dalam sambutannya di Festival Green Influencer Kota Depok, di Aula Teratai Balai Kota Depok, Jumat (23/06/23).
Festival ini turut diisi dengan sesi talkshow yang menjelaskan 3 aksi dari green influencer, yakni Ecogreen Smada, De-Waste (Depok E-Waste), dan Kertas Kita. Fathia, Ayu dan Nasyila dari Ecogreen Smada menjelaskan aksinya yang mengedukasi pengurangan sampah sekali pakai dan emisi karbon kepada murid di sekolahnya melalui gerakan one day no plastic dan menyetorkan sampah setelah dipilah ke bank sampah.
Kemudian, Sovi dan Cindra melalui aksinya De-Waste, mengedukasi bahaya sampah elektronik kepada anak-anak dan menyediakan wadah untuk menampung sampah elektronik. Terakhir, Mutia Fauzia, bersama dengan murid-murid dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Depok, menjelaskan aksi Kertas Kita yakni sebuah aksi mendaur ulang sampah kertas.
Kegiatan lalu dilanjutkan dengan launching buku cerita anak “Petualangan Banyu dan Tentara Cilik Penjaga Bumi”. Buku cerita anak ini ditulis dan diilustrasikan oleh Maharani, salah seorang Green Influencer yang terinspirasi dari aksi edukasi yang dia lakukan di sekolah. Buku ini memuat ajakan murid-murid sekolah untuk aktif menjaga lingkungan, salah satunya dengan pengelolaan sampah.
Pada kegiatan ini juga ditampilkan flash mob dan teaterikal Green Influencer berupa tarian dan nyanyian dengan menggunakan bahasa isyarat. Setelahnya para peserta diajak berkeliling untuk diskusi berkelompok yang mengenalkan 10 aksi Green Influencer melalui spanduk edukasi (Wan)