Kebakaran di Taman Nasional Komodo |
LOMBOK, BERITALINGKUNGAN.COM- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya menggandeng parapihak untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Salahsatu upaya tersebut diantaranya dengan membangun posko bersama penanganan karhutla, yang akan dibangun di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mempermudah koordinasi, grup whatsapp dengan melibatkan unsur-unsur Pemerintah Pusat melalui UPT KLHK, Pemerintah Daerah, TNI, dan POLRI. Melalui posko bersama ini, diharapkan setiap kejadian karhutla dapat ditangani dengan cepat dan tuntas.
Upaya pencegahan karhutla di wilayah Sumba Timur ini juga dilakukan melalui kegiatan kampanye pencegahan karhutla yang diselenggarakan oleh KLHK, melalui Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) dan Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (BTN Matalawa).
“Wilayah Sumba yang sebagian besar merupakan vegetasi savana, sangat rawan terjadi karhutla apalagi dengan periode musim kemarau yang lebih panjang. Pelibatan masyarakat menjadi solusi dalam menjaga lingkungan sehingga kejadian kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi,” ujar Kepala BTN Matalawa, Maman Surahman, saat memberikan arahan dalam kegiatan Apel Siaga Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, yang dilaksanakan di Halaman Kantor Polres Sumba Timur, Kamis, *(16/8).*
Lebih lanjut, Maman juga menyampaikan komitmennya untuk menjaga lingkungan, baik di dalam kawasan taman nasional maupun di luar kawasan dari ancaman kebakaran. “Kawasan TN Matalawa sebagai habitat 19 jenis burung endemik, sekaligus dari sumber air masyarakat Sumba, harus dipertahankan kelestarian dan dijaga dari segala ancaman kerusakan termasuk karhutla,” tambahnya.
Peserta apel siaga dengan tema “Melalui Gerakan Hijauan Tana Sumba, Kita Cegah dan Kendalikan Karhutla” ini, berjumlah kurang lebih 200 orang, yang berasal dari unsur Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, Balai Taman Nasional Matalawa, dan juga Masyarakat Peduli Api.
Kepala Polres Sumba Timur, Victor MT Silalahi, yang bertindak sebagai Pemimpin Apel Siaga, menyampaikan komitmen POLRI untuk melakukan pencegahan karhutla, khususnya di wilayah Sumba Timur. Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari Arahan Presiden RI yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Karhutla di Istana Negara awal tahun 2018 lalu.
“Kami, POLRI memiliki peralatan dan dukungan anggaran yang terbatas untuk pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk bersama-sama saling mendukung menangani karhutla ini”, ungkap Victor.
Pada kesempatan yang tersebut, Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali menyampaikan bahwa masih terjadi karhutla di wilayah Sumba meskipun karakteristik kebakaran di Sumba berbeda dengan wilayah lain seperti di Sumatera dan Kalimantan. Masyarakat harus tetap diberi kesadaran untuk mencegah terjadinya kebakaran ini, karena kebakaran di savana rentan terjadi, dan oleh masyarakat dianggap hal biasa.
“Kebakaran hutan dan lahan berdampak pada sektor wisata dimana salah satu obyek wisata di Sumba adalah hamparan padang savana. Jika savana ini terbakar, tentu akan mengurangi daya tarik dan berdampak pada menurunnya wisatawan yang datang”, ungkap Umbu Lili.
Sejumlah narasumber lain juga memberikan arahan kepada peserta apel siaga, antara lain Dandim 1601 Sumba Timur, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Timur. Melalui apel siaga pencegahan karhutla ini, dapat membangun sinergi dan komitmen bersama untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah Sumba Timur.
Pada apel siaga ini, dilakukan penyerahan peralatan pemadaman, seperti jet shooter (pompa punggung) dan gepyok. Peralatan ini akan disiagakan di posko bersama yang akan dibentuk dan digunakan untuk pemadaman dini jika terjadi karhutla. (Wan)
–>