Data aktivitas vulkanik sejak 14 hingga 20 Februari 2014, tidak ada gempa-gempa vulkanik dan tremor, sehingga Kelud tidak akan meletus lagi saat. Tidak ada aktivitas masyarakat di radius 5 km dan di bantaran sungai dari ancaman lahar hujan.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif menjelaskan, dengan diturunkan status Siaga maka masyarakat boleh pulang. Tapi masyarakat harus tetap waspada terhadap ancaman lahar hujan.
Selanjutnya, penanganan pemulangan pengungsi dan perbaikan rumah dan sarpras akan dipimpin Gubernur Jatim. Pemerintah pusat akan tetap mendampingi pemda dalam penanganan bencana. Syamsul Maarif menyampaikan terima kasih kepada Pemda Prov Jatim, Pemda Kab Kediri, Blitar, Malang, Jombang dan Kota Batu bersama TNI, Polri, unsur pusat dari K/L, relawan dan masyarakat yang telah melakukan penanganan dengan kompak, memiliki solidaritas dan kesiapsiagaan tinggi.
Gubernur juga telah langsung mengalokasikan dana untuk penanganan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya. Gubernur Jatim, Sukarwo mengatakan, telah mencairkan Rp 100 milyar untuk penanganan perbaikan kerusakan fisik. Pihaknya juga telah menyiapkan Rp 1 milyar untuk belanja material.
Data kerusakan akan dilakukan verfikasi hingga Sabtu (22/1) secara berjenjang dari kelurahan, kecamatan dan Unibraw sebagai fasilitator. Organisasi telah disusun dengan 3 cluster yaitu cluster pemulangan pengungsi dipimpin Wagub Jatim, cluster ketertiban masyarakat dipimpin Kapolda Jatim dan cluster perbaikan rumah dan sarpras oleh Pangdam Brawijaya. Rumah, air bersih dan listrik adalah prioritas utama.
Hari Minggu (23/2) akan dikerahkan material untuk perbaikan kerusakan. Senin atau Selasa (24-25/2) akan dilakukan perbaikan fisik oleh TNI, Polri, SKPD dan relawan. Target 2 minggu harus selesai semuanya. (Wan).