KENDARI, BL- Ribuan warga yang tersebar di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, terpaksa mengungsi setelah gempa yang terjadi tadi pagi. Bersama anggota keluarganya, warga meninggalkan rumah dan mencari tempat perlindungan.
Berdasarkan pantuan Beritakendari.com melaporkan, warga memili daerah perbukitan menjadi sasaran pelarian agar terhindar dari marah bahaya. Kepanikan yang melanda warga ini terjadi menyusul adanya kabar tentang naiknya permukaan air laut pasca gempa yang sudah mendekati rumah-rumah warga.
Untuk di Kota Kendari, umumnya warga yang mengungsi rata-rata mereka yang tinggal diwilayah pesisir Teluk Kendari, mulai dari Kelurahan Lapulu, Sambuli, Nambo, Abeli dan beberapa wilayah lainnya. Sementara di Kecamatan Moramo, para pengungsi berasal dari Kelurahan Lapuko, Desa Moramo, Desa Bororo, Desa Landipo, Desa Lakomea, Desa Margacinta, Desa Wawondengi, Desa Tambosupa, Desa amohola, Desa Wawosunggu dan Desa Panambea Darata dan beberapa desa lainnya.“Kami takut jangan sampai terjadi tsunami makanya kami lari meninggalkan rumah”kata Yeni, warga Desa Moramo.
Kapolsek Moramo, AKP Hairuddin mengatakan tindakan warga untuk mengungsi tidak bisa dicegah karena rata-rata warga sedang dilanda ketakutan. “warga sudah kami evakuasi kedaerah ketinggian,”ujanya.
Kepanikan warga ini juga membuat Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan turun tangan untuk menenangkan warganya. Wakil Bupati Konsel, Sutoardjo Pondiu yang turun langsung ke Kecamatan Moramo dan Kolono, meminta kepada warga untuk tidak panik apalagi dengan adanya informasi dari pihak-pihak yang tidak bertangung jawab. “kami meminta kepada warga tetap tenang dan jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Kota Kendari Suwardi mengemukakan, gempa yang melanda Kota Kendari dan Konawe Selatan tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Karena itu warga diharapkan tidak panik dan mudah percaya dengan isu-isu yang dihembuskan oleh pihak tertentu. [Ys]