Rhett Butler, Promosikan Pelestarian Kekayaan Hayati

Indeks
Rhett di Indonesia. Foto. Mongabay.com
Rhett di Indonesia. Foto. Mongabay.com

JAKARTA, BL – Rhett Butler, jurnalis pengagas situs berita lingkungan hidup terkenal mongabay.com, telah melakukan perjalanan keliling Indonesia baru-baru ini lewat sebuah program lingkungan yang disponsori Departemen Luar Negeri AS. 
Butler berada di Indonesia untuk mempromosikan partisipasi masyarakat dalam pelestarian kekayaan hayati Indonesia. Program ini adalah bagian dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia. Kemitraan ini merupakan bagian penting dari kerjasama bilateral kedua negara dan menjawab berbagai tantangan global utama seperti perubahan iklim.
Selama lawatannya ini, Butler mengunjungi taman-taman nasional dan propinsi di Lampung, Jambi, Jakarta dan Kalimantan.  Ia juga bertemu dengan para pejabat pemerintah dan aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta menjadi pembicara di berbagai universitas di daerah-daerah tersebut. Dalam berbagai presentasinya, Butler menekankan tentang keanekaragaman hayati mengagumkan yang dimiliki Indonesia dan memiliki dampak yang penting bagi perekonomian daerah .  

Hutan-hutan di Indonesia menyimpan cadangan karbon yang berlimpah, melindungi tanah dari erosi dan banjir, serta menjadi sumber utama kehidupan banyak orang. Manfaat-manfaat dari ekosistem Indonesia menghasilkan 21 persen dari GDP Indonesia, termasuk 75 persen dari pendapatan kaum miskin di pedesaan.” Namun seperti di bagian-bagian lain dunia, keanekaragaman hayati Indonesia terus menurun akibat praktek-praktek yang merusak kelestarian alam. Pergeseran model pembangunan yang mengikuti gaya Barat, ditambah dengan korupsi dan masalah hak milik tanah, ikut mempercepat proses penurunan ini,”tandasnya seperti dilansir laman resmi kedutaan Amerika Serikat untuk Indonesia.

Menurut Rhett , Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis bagi perekonomian dunia, karena negeri ini kaya dengan sumber daya alam.“Dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya dan manfaat-manfaat yang besar dari ekosistemnya, Indonesia berada dalam posisi untuk memimpin transisi ini,” ujar Butler. Namun sebagai pencinta lingkungan, Butler mengharapkan pemerintah Indonesia untuk segera beralih dari pembangunan ‘kotor’ menuju pembangunan dengan tingkat karbon rendah.

Catatan perjalanan Rhett mengelilingi Indonesia dipublis di Mongabay.com, situs ini diluncurkan sejak tahun 1999 dan saat ini dikunjungi lebih dari 2,5 juta orang per bulan.(Marwan Azis). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *