Direktur Greenpeace Kumi Naidoo ingin jadikan masalah lingkungan hidup menjadi lebih berarti di Afrika. Foto : dw-world.de.
Di Afrika masalah lingkungan hidup biasanya ditangani oleh lembaga swadaya masyarakat atau individu-individu tertentu. Termasuk diantaranya, Kumi Naidoo, orang Afrika pertama yang memimpin organisasi lingkungan Greenpeace.
Naidoo lahir di Afrika Selatan tahun 1965 dan terlibat dalam perjuangan melawan rezim apartheid. Ia sempat dipenjara dan kemudian hidup dalam pengasingan. Kini perlindungan lingkungan hidup menjadi fokus utamanya.
Di Eropa, pencinta lingkungan hidup seperti Naidoo bisa mengandalkan dukungan partai politik dalam menjalankan proyeknya. Di Afrika, lain lagi ceritanya. Kumi Naidoo mengatakan, “Menurut saya, di Afrika, ide partai politik hijau adalah konsep yang masih sangat baru. Apalagi jika dibandingkan dengan Eropa. Partai yang paling dikenal adalah Green Belt Movement yang dimulai Wangari Maathai beberapa tahun yang lalu. Ada banyak kegiatan berkaitan dengan lingkungan hidup berskala kecil dan LSM lingkungan hidup yang bekerja di benua Afrika. Ini penting. Tetapi tetap harus ditingkatkan mengingat besarnya masalah yang ada.”katanya seperti dilansir situs dw-world.de.
Menurut Naidoo, hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan hidup ada hubungannya. Misalnya, kemiskinan, tingkat pengangguran dan pelanggaran HAM, antara lain disebabkan oleh degradasi lingkungan, seperti eksploitasi sumber daya alam.
Afrika dianggap sebagai benua yang paling mudah terkena akibat dari perubahan iklim. Suhu yang meningkat dan berkurangnya hujan yang turun, menyebabkan kekeringan di banyak kawasan Afrika. Tetapi masalah ini sepertinya tidak mudah dimengerti oleh mereka yang sebenarnya telah menjadi korban perubahan iklim.
Masalah lingkungan hidup bukanlah prioritas warga Afrika. Hal yang dipentingkan terlebih dahulu adalah perjuangan untuk tetap bertahan hidup.”Pelanggaran HAM atau kemiskinan bisa langsung terlihat. Jika ada orang yang miskin atau disiksa, kita bisa melihatnya, mengerti, dan tergerak untuk melakukan sesuatu. Sementara perubahan iklim adalah masalah yang prosesnya sangat lambat. Kita bisa mencoba menjadikan masalah lingkungan hidup sebagai hal yang populer kepada masyarakat yang tengah memerangi kemisikinan dengan menunjukkan hubungan masalah yang mereka alami dengan kekacauan iklim.”ujarnya.
Selain itu, Direktur Greenpeace Kumi Naidoo juga menuntut aksi yang lebih radikal untuk melindungi lingkungan hidup. Baginya, melindungi lingkungan hidup adalah salah satu syarat untuk mewujudkan planet bumi yang lebih baik. “Kita semua ingin tinggal di dunia dimana ada kesetaraan yang lebih baik antara negara kaya dan miskin, antara manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang. Melindungi hutan bukanlah hanya masalah mereka yang menyukai hutan atau pohon, tetapi ini adalah masalah mengamankan paru-paru planet bumi kita.”tandasnya. (DW)