DELI SERDANG, BL-Penggiat konservasi dan Investigator Senior dari Jaringan Pemantau Perdagangan Satwa Liar, SCORPION Marison Guciano menyebutkan, durian Medan terancam punah karena perburuan kalong yang semakin marak.
Keberadaan kalong di alam, menurut Marison, membantu penyerbukan bunga durian untuk kemudian dibentuk menjadi buah.
Salah seorang pemilik kebun durian di Deli Serdang yang ditemui Scorpion mengakui produksi durian mereka menurun dan membuat sebagian petani durian memilih untuk menebang pohonnya sebagai bahan kayu karena buahnya tidak berproduksi dengan baik lagi.
Di Sumatera Utara, hasil investigasi Scorpion menyebutkan, karenamaraknyaperburuan kalong secara tidak lestari membuat satwa liar ini semakin langka yang berakibat pada terancam punahnya durian Medan yang dikenal karena kelezatannya.
Di Jalan Jamin Ginting di wilayah Desa Kampung Tengah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, yangbiasanya menjadi tempat paling mudah untuk menemukan kalong, saat ini, sangat sedikit kalong dijual di sini.
Beberapa penjual kalong pun telah menghentikan aktivitasnya karena mereka tidak bisa menemukan kalong untuk ditangkap sehubungan populasinya yang anjok karena perburuan yang terlalu banyak.
Perburuan kalong yang marak, sebut Marison, karena adanya mitos bahwa daging kalong merupakan obat asma. “Padahal, itu tidak benar,” katanya.
“Penangkapan dan pembunuhan kalong harus berhenti sekarang,sebelum kita kehilangan semua kalong di Sumatera. Mereka adalah bagian penting dari lingkungan kita dan kita semua membutuhkan mereka karena mereka membantu menyebarkan biji-bijian dari berbagai pohon buah ke berbagai penjuru lahan, ” lanjut Marison.
Menurut seorang pedagang kalong, Andreas, tahun lalu mereka menjual kalong dengan harga sekitar Rp 50.000 per kalong. Tapi sekarangharganya sudah naik mencapai Rp300.000 per ekor.
Kalong yang dikategorikan oleh World Conservation Union, IUCN, dengan status “Near Threatened” (“Hampir Terancam”).Ini perlu penilaian ulang oleh para ahli kalong apakah status tersebut masih sesuai. Mamalia unik ini mungkin telah menjadi spesies yang terancam punah yang juga perlu masuk dalam daftar spesies yang dilindungi di Indonesia. Spesies ini berada di bawah ancaman serius di Sumatera Utara karena informasi yang salah yang mengatakan daging kalongbisa menyembuhkan penyakit asma.(Marwan Azis)
–>