JAKARTA, BL- Hari ini aktivis Greenpeace bersama sekitar 250 pesepeda dengan kostum beruang kutub, serta kostum lain bertema Arktik bersepeda bersama mengelilingi kota tua Jakarta, guna menyerukan perlindungan areal es Arktik.
Gerakan bersepeda massal di Jakarta ini merupakan bagian dari gerakan global “Ice Ride” yang diusung oleh Greenpeace guna melindungi wilayah Arktik yang rapuh dari pengeboran minyak bumi. Dalam gerakan global tersebutribuan orang dengan berbagai latar belakang kehidupan akan bersepeda di 36 negara dan 110 kota di seluruh dunia.
Di Jakarta, para pendukung penyelamatan Arktik bersepeda dari Museum Fatahillah ke Pelabuhan Sunda Kelapa dengan Melewati Stasiun Jakarta Kota, Museum Bank Mandiri dan Toko Merah, bangunan yang memiliki peran penting dalam sejarah Jakarta. Jakarta adalah salah satu kota pesisir di Indonesia yang akan terkena dampak langsung dari kenaikan air muka laut.
Aksi Ice Ride di Jakarta ini didukung Komunitas Sepeda Tua Indonesia, Sunda Kelapa Heritage, Sahabat Kota Tua, Komunitas Indonesian Railway Preservation Society, dan Komunitas Toko Merah.
Sementara itu, pada 15 September 2013 besok, boneka beruang kutub raksasa bernama Aurora juga akan memimpin parade ke kantor pusat Shell Global di London, didukung oleh 30 relawan serta 15 dalang boneka. Boneka beruang seukuran bis tingkat dengan berat hingga 3 ton ini akan membawa hampir 4 juta nama pendukung yang menandatangani petisi untuk melindungi Arktik.
Hindun Mulaika, Jurukampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com mengatakan, inisiatif Ice Ride adalah bagian dari Kampanye Greenpeace “Save The Arctic”, kampanye ini telah didukung oleh 4 juta orang pendukung perlindungan bagi wilayah Arktik, hanya dalam waktu satu tahun. Arktik saat ini terancam oleh perubahan iklim, rencana pengeboran minyak bumi, serta berbagai limbah buangan industri lainnya.
Ice Ride dilaksanakan bertepatan dengan saat lapisan es Arktik berada pada titik minimum, bahkan pada akhir musim panas lalu lapisan es di Kutub Utara telah mencapai ukuran terkecil. Tahun lalu saja luasan es Arktik mencapai titik rekor terendah, sehingga memicu kekhawatiran global bahwa perubahan iklim yang menghancurkan wilayah Arktik sebenarnya lebih besar dari perkiraan.
“Arktik bukan sekadar wilayah yang membuat kita terpana karena keindahannya, ataupun rumah bagi mahluk unik seperti beruang kutub—tetapi juga wilayah yang memiliki peran penting dalam mengatur iklim planet ini, Arktik bertindak laksana penyejuk ruangan raksasa. Apabila kita membiarkan perusahaan minyak yang mengeksploitasi secara besar-besaran bahan bakar fosil yang kotor menghancurkan wilayah ini, kita semualah yang akan membayar kerusakan yang terjadi melalui peningkatan suhu permukaan bumi, kenaikan permukaan laut, serta cuaca ekstrim yang tidak dapat diprediksi,”jelasnya.
Ditambahkan, diberbagai belahan dunia akan bersepeda bersama pada 15 September dan meminta komunitas internasional untuk menjadikan Arktik sebagai wilayah yang dilindungi secara internasional, sehingga perusahaan seperti Shell menghentikan rencana pengeboran terhadap kawasan yang paling penting, sehingga berdampak pada perubahan iklim. (Marwan Azis).