Warga korban gempa dan tsunami Jepang antri di tempat pengisian air minum. Foto : Istimewa. |
BANGKOK, BL, Lima belas negara di Asia saat ini berkumpul di Bangkok untuk membahas kerjasama persiapan menghadapi bencana alam di Asia. Para delegasi mengatakan perubahan iklim memperburuk bencana-bencana alam sehingga dibutuhkan kerjasama yang lebih besar.
Pertemuan Persiapan Menghadapi Bencana Asia (ADPC) tersebut dimulai Rabu kemarin hingga hari ini. Kelompok nirlaba ADPC bertujuan membuat kawasan itu lebih aman dengan mengurangi risiko bencana di kawasan itu melalui kerjasama dan pendidikan. Menurut laporan VOA, para delegasi yang menghadiri pertemuan itu menyambut baik upaya-upaya kerjasama untuk mencegah dan mengatasi bencana.
Nicholas Rosellini, Wakil Direktur Program Pembangunan PBB untuk wilayah Asia dan Psifik, mengatakan sejak lama penanggulangan risiko dan kerjasama internasional di negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh berhasil mengurangi kerusakan yang disebabkan bencana alam.
“Angin puting beliung Sidr, yang melanda Bangladesh, mengakibatkan 4.000 orang tewas. Tetapi, jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan 140.000 orang yang tewas dalam bencana angin puting beliung tahun 1991 dan lebih dari setengah juta yang tewas tahun 1970,”katanya kepada VOA.
Para delegasi juga mengatakan keperluan untuk kerjasama lebih jauh di Asia Pasifik, yang dipandang sebagai kawasan yang rawan bencana di dunia. Noeleen Heyzer, Ketua Komisi Sosial dan Ekonomi PBB untuk Asia Pasifik, mengatakan gempa dan tsunami di Jepang memperlihatkan tidak ada negara yang punya kemampuan melakukan persiapan bencana sendiri.
Heyzer menjelaskan, kerusakan dan kerugian yang dialami negara kaya dan selalu siap siaga seperti Jepang hanya memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk perencanaan dan persiapan konstan untuk menghadapi bencana. Karena perubahan iklim ancaman bencana alam akan menjadi lebih buruk di wilayah-wilayah perkotaan Asia dan negara-negara kepulauan di Pasifik.
Asia Pasifik mengalami peristiwa-peristiwa alam yang ekstrem yang menurut banyak pakar mungkin disebabkan oleh perubahan iklim. Kawasan ini setiap tahun mengalami badai tropis yang berbahaya, kekeringan, banjir, dan tanah longsor.
“Pada dasawarsa lalu di Asia frekuensi dan besarnya bencana meningkat, dan perubahan iklim memperburuk situasi itu,”kata Nadeem Ahmed, Ketua Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan yang juga turur hadir dalam pertemuan tersebut. (Marwan Azis)