MAKASSAR, BERITALINGKUNGAN.COM– Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melontarkan pujian kepada ibu-ibu di Kota Makassar yang mampu mengelola sampah di bank sampah menjadi hal produktif yang mampu menolong ekonomi keluarga.
“Terimakasih kepada ibu-ibu khususnya yang mengelola bank sampah. Mari menabung sampah di bank sampah. Sampahnya disetor, menjadi nilai, dikumpul di ATM untuk bayar listrik, jadi merubah paradigmanya supaya produktif”, ajak Menteri Siti Nurbaya saat menghadiri peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 di kawasan Anjungan City of Makassar Pantai Losari, Kota Makassar, Minggu (18/3).
Mengawali acara, Menteri LHK Siti Nurbaya, jajaran Eselon I dan II KLHK, jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar ikut larut dengan masyarakat Makassar dan sekitarnya melakukan senam bersama yang secara rutin digelar di kawasan yang setiap hari Minggu dijadikan area Car Free Day tersebut. Turut hadir memeriahkan rangkaian acara juga yaitu dari anggota pramuka, generasi muda, siswa sekolah, dan komunitas peduli sampah.
Dalam penanganan persoalan sampah, sejak 2015 hingga sekarang sudah terjadi perubahan banyak di Indonesia. Hal ini didorong dinamika masyarakatnya yang sangat tinggi, dan gerakan komunitasnya yang luar biasa, termasuk dari Makassar.
“Langkah-langkah melalui pendidikan di sekolah, pemilahan, gerakan Liat Sampah Ambil (LISA), kemudian bank sampah, komposter aerob, dan TPS sudah bagus. Saya berterimakasih hari ini di Makassar, sama juga dengan di Bandung, saat ini Surabaya terdepan tapi saya yakin Bandung dan Makassar menyusul”, ujar Menteri Siti Nurbaya optimis.
Saat ini Kota Makassar sudah memiliki program pengelolaan sampah yang baik melalui sejumlah agenda diantaranya bank sampah, pendidikan di sekolah, dan lorong garden. Melalui pendidikan dini pengelolaan sampah ini, jiwa kepeduliam anak-anaknya juga sudah terbentuk.
Lebih lanjut Menteri Siti Nurbaya mengatakan bahwa memang ada masalah sampah di sekitar kita yang harus kita atasi bersama. “Jadi, kalau nggak bisa bersihin ya jangan ngotorin”, pesannya.
Sejalan dengan hal tersebut, Plt. Walikota Makassar, Syamsu Rizal, mengatakan bahwa kegiatan hari ini agar dapat dijadikan pemicu dan menguatkan komitmen bersama dalam penanganan persoalan sampah.
“Tanggung jawab kita agar bumi kita tetap mampu memberi daya dukung yang lebih baik untuk anak cucu kita kelak”, ujarnya.
Syamsu Rizal menyampaikan bahwa saat ini produksi smph Kota Makassar berkisan antara 1200-1400 ton/hari. Tentu hal ini memerlukan gerakan antisipasi yang dilakukan bersama agar tidak menimbulkan masalah.
“Ambil peran masing-masing sekecil apapun pasti akan berhasil. Di Kota Makassar, sampah tidak lagi jadi masalah, tapi memberi manfaat, dengan semangat ‘Makassarta tidak rantasa’ (Makassar tidak kotor)”, pungkas Syamsu Rizal. (Wan)
–>