Ikan Salmon. Foto : Pinnaxis
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM– Salmon atau salem adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Salah satu spesies terkenal lainnya dalam famili ini adalah Trout.
Namun, ada perbedaan mencolok antara kedua ikan tersebut; salmon dikenal sebagai ikan yang bermigrasi, sementara trout hidup menetap. Salmon dapat ditemukan di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Siklus Hidup Salmon
Salmon merupakan spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Mereka lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, dan kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Uniknya, salmon diyakini selalu kembali ke tempat kelahirannya untuk berkembang biak, sebuah perilaku yang masih menjadi misteri dalam dunia sains. Penelitian menunjukkan bahwa indra penciuman mungkin memainkan peran penting dalam navigasi mereka.
Setelah mencapai perairan tawar, salmon betina akan membuat sarang di kerikil untuk menaruh telurnya. Dikutip Beritalingkungan.com dari Wikipedia, satu sarang dapat menampung hingga 5.000 telur. Setelah telur diletakkan, salmon jantan akan membuahi telur-telur tersebut. Salmon betina kemudian menutupi telur dengan kerikil dan akan mengulangi proses ini beberapa kali sebelum akhirnya mati karena kelelahan.
Tekanan Lingkungan dan Penurunan Populasi
Populasi salmon di alam liar mengalami penurunan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini termasuk penyebaran parasit dari peternakan salmon, penangkapan berlebihan, pemanasan perairan, hilangnya habitat akibat aktivitas manusia, dan pembangunan bendungan yang menghalangi migrasi salmon. Semua faktor ini menambah tekanan pada populasi salmon dan mengancam kelestarian spesies ini.
Budidaya Salmon
Untuk mengatasi penurunan populasi salmon liar, budidaya salmon telah menjadi alternatif penting. Induk salmon betina yang dipilih untuk budidaya dapat memproduksi sekitar 10.000 telur, yang kemudian diinkubasi dalam suhu tangki yang dikendalikan.
Setelah menetas, bayi salmon diasuh di hatchery hingga berusia 18 bulan, pada saat itu mereka dipindahkan ke jaring apung di laut untuk tumbuh menjadi dewasa.
Pemberian Pakan dan Perawatan
Salmon diberi makan pelet kering yang kaya nutrisi, terdiri dari tepung ikan, minyak ikan, dan protein nabati. Pakan ini juga dilengkapi dengan vitamin esensial, mineral, dan karotenoid yang memberikan warna pink khas pada salmon.
Budidaya salmon sangat efisien dalam mengubah makanan menjadi otot dan lemak, dengan rasio pakan terhadap berat badan yang lebih rendah dibandingkan hewan ternak lainnya.
Perawatan kesehatan salmon sangat penting dalam budidaya. Ikan divaksinasi untuk melindungi mereka dari penyakit, yang membantu mengurangi penggunaan antibiotik secara signifikan. Dengan perhatian dan perawatan yang baik, salmon dapat tumbuh sehat dan bebas penyakit sampai mereka siap untuk dipanen.
Penutup
Salmon adalah ikan yang luar biasa dengan siklus hidup yang unik dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Namun, tekanan lingkungan dan aktivitas manusia telah mengancam kelangsungan hidup mereka di alam liar.
Budidaya salmon menawarkan solusi untuk mempertahankan populasi salmon, meskipun tantangan dalam hal kesejahteraan ikan dan kualitas lingkungan tetap ada. Melalui penelitian dan praktik budidaya yang berkelanjutan, diharapkan kita dapat melestarikan spesies salmon untuk generasi mendatang***