Pantuan perubahan pola nitrogen dioksida (NO₂), gas berbahaya yang menjadi indikator polusi udara di langit Los Angeles akibat kebakaran hutan. Foto : NASA.
LOS ANGELES, BERITALINGKUNGAN.COM – Dalam rentang waktu 6 hingga 12 Januari 2025, kualitas udara di Los Angeles County memburuk akibat kombinasi polusi harian dan kebakaran hutan besar.
NASA melalui sensor Tropospheric Emissions: Monitoring of Pollution (TEMPO) berhasil memantau perubahan pola nitrogen dioksida (NO₂), gas berbahaya yang menjadi indikator polusi udara, selama periode tersebut.
Pada 6 Januari, sebelum kebakaran terjadi, TEMPO mencatat pola rutin polusi di Los Angeles. Emisi NO₂ yang dihasilkan terutama dari kendaraan bermotor, pabrik, fasilitas pelabuhan, dan pembangkit listrik, membentuk “selimut” polusi yang terlihat dari satelit. “Polusi ini biasanya terkumpul saat jam sibuk pagi hari dan terbawa angin laut di sore hari,” jelas Laura Judd, ilmuwan atmosfer dari NASA Langley Research Center seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman NASA (21/01/2025).
Namun, situasi berubah drastis pada 7 Januari. Angin kencang Santa Ana dari timur laut memperparah keadaan. Kebakaran hutan di Pacific Palisades, dikenal sebagai Kebakaran Palisades, menyumbangkan NO₂ dalam jumlah besar yang terdeteksi dari angkasa. Pada 9 Januari, kebakaran lain di dekat Pasadena, yang disebut Kebakaran Eaton, memperburuk kondisi dengan menghasilkan plumes (gumpalan polusi) besar yang menyelimuti jantung kota Los Angeles sebelum terbawa angin ke Samudra Pasifik.
Menurut laporan NASA, kedua kebakaran ini menciptakan kadar polusi yang sangat tinggi hingga 11 Januari, menggabungkan gas berbahaya seperti karbon monoksida, formaldehida, dan partikel halus (PM2.5) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. “Peta ini hanya menunjukkan NO₂, tetapi kami tahu ada berbagai gas dan partikel lain yang menyertai asap kebakaran hutan,” kata Aaron Naeger, ilmuwan atmosfer NASA.
Pada 12 Januari, saat upaya pemadaman menunjukkan kemajuan signifikan, kadar NO₂ akibat kebakaran mulai menurun, dan polusi dari aktivitas kota kembali menjadi penyumbang utama. Hingga 16 Januari, laporan Cal Fire mencatat Kebakaran Palisades telah 27 persen terkendali, sementara Kebakaran Eaton mencapai 55 persen.
Polusi udara seperti ini tidak hanya menjadi ancaman kesehatan, tetapi juga menunjukkan kerentanan lingkungan di Los Angeles yang kerap menghadapi dampak kebakaran hutan dan polusi kendaraan. Data TEMPO, yang melengkapi informasi kualitas udara dari program AirNow dan South Coast Air Quality Management District, kini membantu memprediksi kualitas udara dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Bagi warga Los Angeles, aplikasi seperti AirNow memungkinkan mereka memantau kualitas udara lokal secara langsung hanya dengan memasukkan kode pos. Selama periode puncak kebakaran, beberapa wilayah di Los Angeles dinyatakan memiliki kualitas udara yang tidak sehat, memaksa warga untuk lebih waspada terhadap dampak kesehatan akibat polusi dan perubahan iklim.
Tingkatkan Waspada, Jaga Lingkungan
Kondisi seperti ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Kebakaran hutan yang semakin sering terjadi tidak hanya mencerminkan dampak buruk aktivitas manusia terhadap ekosistem, tetapi juga menegaskan kebutuhan akan kebijakan lingkungan yang lebih tegas demi melindungi bumi dan kesehatan kita bersama (Marwan Aziz).