JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu penanganan darurat erupsi Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bantuan tersebut berupa masker tiga lapis dan lampu air garam.
BNPB memberikan sebanyak 4.000 masker kain dan 12 unit lampu garam untuk warga di pengungsian.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati mengungkapkan data per 1 Desember 2020, pukul 15.00 WIB, warga yang mengungsi berjumlah 5.830 jiwa yang tersebar di 20 titik pengungsian.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan, BPBD setempat selalu mengingatkan warga untuk melakukannya untuk mencegah terjadinya potensi penularan virus Covid-19.
Terkait dengan stok kebutuhan untuk permakanan, ketersediaan bahan makanan yang ada di gudang daerah masih cukup untuk kebutuhan selama 4 hari ke depan. Sedangkan dapur umum yang disediakan oleh dinas sosial setempat telah beroperasi.
Di samping bantuan logistik, BNPB juga memberikan pendampingan dalam aktivtasi pos komando yang berada di Kantor Bupati Lama.
Kondisi yang masih menjadi tantangan di lapangan yaitu pendistribusian logistik ke titik-titik pengungsian.
Hal tersebut disebabkan terbatasnya moda transportasi untuk pendistribusian logistik bantuan.
Sementara itu, merespons kondisi darurat di lapangan, berbagai pihak telah saling berkoordinasi dan bekerja sama seperti dari pemerintah daerah setempat, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI) dan sukarelawan yang berjumlah 132 orang.
Pada laporan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mencatat sebanyak 5.830 jiwa mengungsi ke beberpa titik.
Berdasarkan data per Selasa (1/12), pukul 15.00 WIB, aktivitas vulkanik berdampak pada 28 desa, di antaranya 17 desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 desa di Ile Ape Timur. BPBD mencatat 20 sebaran titik pengungsian sebagai berikut.
Pos pengungsian warga di 576 jiwa, Parak Walang 456, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279, Desa Tapolangu 287, aula kopdit Ankara 169, SMPN I Nubatukan 160, pasar Lamahora 112, SDI Lewoleba 82, aula Kelurahan Lewoleba Timur 65, aula Selandoro 50 dan BKD PSDM 46.
Di samping itu pengungsian juga dilakukan warga ke rumah-rumah warga yang tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105
BPBD setempat membutuhkan dukungan berupa tenda pengungsian, air dan sanitasi, perlengkapan bayi dan balita, masker, termogan, selimut, alas tidur, terpa dan personel untuk pendampingan anak-anak.
Selasa malam (1/12) Kepala BNPB Doni Monardo bertolak menuju Kabupaten Lembata untuk melihat kondisi di lapangan dan memastikan upaya penanganan darurat berlangsung dengan baik, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih merebak di Tanah Air (Mutma)