Kapal Rainbow Warrior II saat menuju ke Bali dalam rangkaian kampanye perubahan iklim di perhelatan akbar UNFCCC, Desember 2007.
SINGAPURA, BL-Kapal kampanye legendaris Rainbow Warrior II diserahkan oleh Greenpeace kepada Friendship, LSM yang bermarkas di Bangladesh yang akan mengubah Rainbow Warrior menjadi rumah sakit terapung.
Penyerahan kapal Rainbow Warrior berlangsung dalam sebuah upacara di Singapura, Selasa (16/8) kemarin. Setelah 22 tahun mengarungi samudera di dunia untuk mempertahankan lingkungan, kapal ini akan diberi nama baru, Rongdhonu, bahasa Bangladesh untuk pelangi, dan akan mengarungi pesisir Bangladesh untuk memberikan bantuan medis kepada masyarakat terpencil.
Rhongdonu akan berguna bagi Friendship untuk memberikan bantuan hingga wilayah-wilayah yang sulit diakses di Bangladesh yang saat ini sudah merasakan dampak buruk perubahan iklim. Rumah sakit ini akan menyediakan bantuan medis primer, sekunder dan gawat darurat bagi masyarakat yang rentan dan termarjinalisasi yang tidak punya akses atau kesulitan mengakses perawatan kesehatan dasar.
Pembangunan Rainbow Warrior baru, kapal ketiga yang akan mengusung nama ini sudah hampir selesai. Kapal baru ini akan bergabung bersama kapal-kapal Greenpeace lain untuk menandai ulang tahun Greenpeace yang ke-40 pada Oktober mendatang.
Rainbow Warrior II pertama kali berlayar untuk Greenpeace pada 1989 menggantikan Rainbow Warrior pertama yang dibom dan ditenggelamkan agen pemerintah Prancis pada 1985. Selama lebih dari dua dekade kapal ini telah berhadap-hadapan dengan sistem kekuasaan dan menang, menghadapi para penjahat lingkungan, melakukan bantuan saat terjadi tsunami 2004 di Asia Tenggara, memblokade pengiriman kayu ilegal yang ditebang dari hutan alam di dunia, menghalangi percobaan senjata nuklir, perburuan paus, perang, perubahan iklim, dan kejahatan-kejahatan lingkungan lain di tiap samudra yang ada di dunia ini.
Pada upacara penyerahan, Kapten Rainbow Warrior Mike Fincken, mengutip ramalan suku Indian Cree, yang menjadi inspirasi nama dari kapal ini: “Pada suatu masa bumi akan semakin sakit dan jika masa itu tiba orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dari seluruh dunia akan berkumpul, orang-orang itu percaya kepada niat baik bukan kata-kata. Mereka akan berjuang untuk menyembuhkan bumi…Mereka akan dikenal sebagai ksatria pelangi.”
Mike menambahkan :“Kapal ini telah membawa orang-orang dari berbagai penjuru dunia dan telah menjadi perlambang masih adanya harapan dan aksi, ini saatnya tugas itu dilanjutkan kepada hal yang lain…”
Tara Buakamsri, Direktur Kampanye Greenpeace Asia Tenggara mengatakan, Rainbow Warrior telah menjadi wakil dari harapan, memberikan suara bagi bumi yang lemah di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara. “Rainbow Warrior membuka jalan bagi Greenpeace untuk mendirikan kantor di Asia Tenggara 2000 lalu ketika berlayar untuk “tur Asia bebas racun” di Thailand dan Filipina. Tur tersebut merupakan aksi damai yang kreatif pertama kali di wilayah ini. Rainbow Warrior kembali berlayar ke kawasan ini untuk menghadapi berbagai isu lingkungan di setiap perjalanannya. Merangkul masyarakat anti-batubara di Thailand, menghentikan kehancuran hutan di Indonesia dan banyak lagi.
Runa Khan dari Friendship mengatakan, tujuan utama Rongdhonu adalah datang dan menyembuhkan. Setelah satu dekade bekerja untuk meningkatkan kesadaran global, Rhongdonu akan membawa bantuan bagi bencana alam dan meringankan penderitaan fisik masyarakat yang tak punya akses kepada pelayanan kesehatan. “Friendship percaya bahwa Warrior akan bekerja untuk meringankan penderitaan banyak orang, dalam kehidupan barunya sebagai Rongdhonu,”ujarnya seperti dilansir situs resmi Greenpeace.
Usai acara penyerahan Rongdhonu, kapal akan bertolak dari Singapura menuju Bangladesh, rencananya akan tiba di Pelabuhan Chittagong pada September 2011. (Marwan Azis).