Bayu Wardhana menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Festival Taman 2013 di Taman Cattleya Jakarta Barat, Sabtu (19/10). |
JAKARTA, BL- Festival Taman Jakarta yang diselenggarakan di Taman Cattleya, Jakarta Barat, hari ini resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Selama dua hari penyelenggaraannya (Sabtu-Minggu, 19-20 Oktober 2013), lebih dari 45 komunitas dari berbagai sektor berkolaborasi meramaikan kegiatan ini untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan di taman kota. Komunitas yang terlibat antara lain Peta Hijau Jakarta ,1001Buku, Pramuka Jakarta Barat, Parkour, Masyarakat Komik Indonesia, Suropati Chamber, Sindikat Musik Penghuni Bumi, Sedekah Harian, Dongeng Boneka Jari, dll.
Bermain, belajar dan bergembira adalah menjadi nafas kegiatan Festival Taman 2013 dimana aktivitasnya meliputi permainan anak-anak, berimajinasi sambil bermain, mengamati bintang, belajar membuat komik, membuat kompos dari daun, mengamati burung, belajar memotret satwa liar, bernyanyi , bercanda, sampai bersedekah , yang ujungnya adalah bergembira bersama. Kegiatan ini semua dilakukan di taman , terbuka untuk umum dan gratis.
Festival Taman 2013 adalah yang pertama kali diselenggarakan, dan direncanakan menjadi kegiatan rutin dari komunitas-komunitas ini. “Kami sengaja memilih Taman Cattleya yang belum banyak dikenal orang dan letaknya tidak terlalu mudah dijangkau, agar kegiatan di taman ini akan semakin semarak. Tahun depan Festival Taman akan berpindah ke taman yang lain, “ujar Bayu Wardhana, ketua panitia Festival Taman 2013.
Selain terbuka dan gratis, Festival Taman diselenggarakan dengan menjalankan prinsip-prinsip ramah lingkungan. “Kami meminta pengunjung maupun peserta untuk membawa botol minum dan kotak makan sendiri. Kami sediakan isi ulang gratis air . Dengan begini, sampah kemasan makanan/minuman akan terkurangi,”tutur Niken Prawesti, koordinator acara Festival Taman. Pengunjung juga akan menemui kotak sampah yang terpilah jadi 3 jenis : organik, anorganik dan kertas. Edukasi tentang sampah dilakukan sepanjang kegiatan ini berjalan.
Selain sampah, pengunjung juga dapat belajar tentang energi terbarukan, khususnya energi surya. Sebagian dari energi yang digunakan Festival Taman ini bertumpu pada panel-panel surya , sekaligus akan ada beberapa informasi tentang energi surya kepada pengunjung. Niken menambahkan, “Kami juga sediakan sepeda statis yang dapat digowes untuk membangkitkan tenaga listrik untuk charging handphone. Ini juga energi alternatif.”
Beragamnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan komunitas ini, muaranya satu yaitu kerinduan warga kota Jakarta akan ruang terbuka hijau, khususnya taman kota. Taman kota yang terawat dan asri akan selalu dipenuhi warga, seperti Taman Suropati, Taman Menteng, Monas, dll. Namun ini masih kurang. “Jakarta masih punya banyak pekerjaan rumah, khusus menambah ruang terbuka hijau publik sampai 20% sesuai amanat UU,”terang Nirwono Joga, pengamat perkotaan sekaligus koordinator dari komunitas Peta Hijau Jakarta. Diperkirakan RTH Jakarta saat ini baru mencapai 9% dari luas wilayah.
Festival Taman akan terbagi dalam tiga area: pameran komunitas, pertunjukan seni (musik, pantomim, stand up comedy, puisi), dan workshop yang keseluruhannya diadakan oleh komunitas yang berpartisipasi.
Semua kegiatan ini diadakan secara terbuka untuk umum dan gratis. Masyarakat juga dapat berdonasi dengan membawa majalah, buku, ataupun koran bekas yang dapat disumbangkan di stand donasi buku milik panitia.
Nirwono Joga menambahkan, “Ini masih terkait dengan tema Hari Habitat Dunia 2013 yaitu Kota untuk Semua, kegiatan Festival Taman ini sangat mencerminkan tema tersebut. Peran komunitas-komunitas dalam mewujudkan kota yang hijau sangatlah penting. Masing-masing komunitas memiliki karakter yang khas sekaligus positif untuk pembangunan kota.” Hari Habitat Dunia sendiri biasa diperingati di bulan Oktober oleh banyak negara di dunia. Di Indonesia tahun ini akan diselenggarakan 24-27 Oktober di Senayan, Jakarta. (Elizabeth Swanti)