Segelas jus elderberry. Foto : wsu.edu.
WASHINGTON, BERITALINGKUNGAN.COM, – Jus elderberry kini menjadi sorotan sebagai minuman dengan potensi besar untuk mendukung manajemen berat badan dan kesehatan metabolik. Penelitian terbaru yang dipimpin oleh Washington State University (WSU) menunjukkan manfaat signifikan dari jus elderberry terhadap mikrobioma usus, toleransi glukosa, dan pembakaran lemak.
Dalam uji klinis yang diterbitkan di jurnal Nutrients, peserta yang mengonsumsi 12 ons jus elderberry setiap hari selama seminggu menunjukkan perubahan positif dalam bakteri usus, seperti peningkatan jumlah bakteri bermanfaat firmicutes dan actinobacteria serta penurunan bakteri merugikan seperti bacteroidetes. Mikrobioma usus yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi dan mendukung kesehatan fisik maupun mental.
“Elderberry adalah buah yang kurang dihargai baik secara komersial maupun nutrisi. Kami mulai memahami nilai kesehatannya, dan hasilnya sangat menggembirakan,” ujar Patrick Solverson, asisten profesor di Departemen Nutrisi dan Fisiologi Latihan WSU seperti dikutip Beritalingkungan.com dari laman wsu.edu (10/01/2025).
Keajaiban Jus Elderberry
Penelitian ini melibatkan 18 orang dewasa dengan kelebihan berat badan dalam uji coba acak terkontrol. Mereka mengonsumsi jus elderberry atau plasebo dengan rasa dan warna serupa. Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi jus elderberry mengalami:
- Peningkatan Metabolisme: Penurunan kadar glukosa darah hingga 24% dan kadar insulin hingga 9%, menunjukkan kemampuan tubuh yang lebih baik dalam memproses gula.
- Pembakaran Lemak Optimal: Peningkatan oksidasi lemak, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan selama berolahraga.
Hasil ini dikaitkan dengan tingginya konsentrasi antosianin dalam elderberry, senyawa bioaktif nabati yang dikenal memiliki efek anti-inflamasi, anti-diabetes, dan antimikroba.
Elderberry vs. Buah Lain
Meskipun buah seperti blackberry juga mengandung antosianin, konsentrasinya jauh lebih rendah dibandingkan elderberry. Seseorang perlu mengonsumsi empat cangkir blackberry untuk menyamai dosis antosianin yang terdapat dalam 6 ons jus elderberry.
“Ini adalah bukti bahwa makanan adalah obat, dan sains mulai mengejar kearifan populer ini,” kata Solverson.
Potensi Komersial dan Masa Depan Penelitian
Meskipun elderberry lebih populer di Eropa, permintaan di AS melonjak selama pandemi COVID-19 dan terus berkembang. Tim peneliti bahkan telah mengajukan paten sementara untuk memanfaatkan komponen bioaktif elderberry dalam suplemen atau aplikasi kesehatan lainnya.
Dengan tambahan dana $600.000 dari Departemen Pertanian AS, penelitian lanjutan akan mengeksplorasi aplikasi elderberry lainnya, termasuk potensi membantu orang yang menghentikan obat penurun berat badan agar dapat menjaga berat badan mereka.
Hasil penelitian ini membuka peluang baru untuk memanfaatkan elderberry sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam kesehatan metabolik dan manajemen berat badan (Marwan Aziz).
Masih bingung seperti apa tanaman Eldeberry? silakan simak video Mengenal Tanaman Buah Elderberry berikut ini :