TOKYO, BERITALINGKUNGAN.COM- Belantara Foundation bersama APP Japan Ltd. (APPJ) menjadi bagian dari Pameran SDGs Week – EcoPro 2024 yang digelar pada 4-6 Desember di Tokyo Big Sight, Jepang.
Pada acara ini, Belantara Foundation mempromosikan program Forest Restoration Project: SDGs Together, inisiatif pemulihan hutan yang telah berjalan sejak 2020 di Provinsi Riau.
Melalui kolaborasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura dan Kelompok Tani Hutan Sultan Syarif Hasyim (KTH SSH), proyek ini bertujuan mengembalikan fungsi hutan yang terdegradasi di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) dengan pendekatan agroforestri. Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna, menekankan pentingnya restorasi ekosistem sebagai langkah strategis menghadapi perubahan iklim global, sejalan dengan UN Decade on Ecosystem Restoration 2021-2030.
“Melalui pendekatan multipihak, kami mengajak sektor swasta Jepang untuk bersama-sama mendukung pemulihan hutan terdegradasi di Pulau Sumatra, terutama di Riau. Ini sesuai dengan visi UNSDGs, no one left behind, untuk mencapai keberlanjutan,” ujar Dolly kepada Beritalingkungan.com (09/12/2024).
Hingga kini, program ini telah menanam 43.901 pohon di lahan seluas 94 hektar, melibatkan 32 spesies pohon asli, termasuk spesies langka seperti ramin (Gonystylus bancanus) dan balam (Palaquium burckii). Proyek ini juga mencakup perlindungan kawasan, peningkatan kapasitas masyarakat lokal, serta monitoring rutin.
Representative Director APPJ, Tan Ui Sian, menambahkan, “Kami berkomitmen mengajak mitra bisnis dan pemangku kepentingan di Jepang untuk mendukung proyek ini, selaras dengan SDGs 12, 13, 15, dan 17, yang mencakup konsumsi berkelanjutan hingga revitalisasi kemitraan global.”
Kepala KPHP Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan, menjelaskan bahwa kawasan Tahura SSH, yang memiliki luas 6.000 hektar, kini menghadapi ancaman deforestasi akibat aktivitas ilegal. “Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya memulihkan ekosistem, tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia,” ungkapnya.
Pameran SDGs Week – EcoPro 2024 menjadi ajang pertemuan inovasi dan teknologi berkelanjutan, menarik perhatian lebih dari 60.000 pengunjung. Inisiatif seperti Forest Restoration Project: SDGs Together menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk menciptakan solusi nyata bagi keberlanjutan global (Marwan Aziz).