BUSAN, BERITALINGKUNGAN.COM– Udara laut Busan menyimpan harapan baru bagi masa depan bumi biru kita. Dalam perhelatan Our Ocean Conference (OOC) ke-10 yang berakhir hari ini, sebanyak 277 komitmen baru telah diumumkan oleh lebih dari 60 negara dan organisasi internasional, dengan total nilai fantastis mencapai USD 9,1 miliar atau setara lebih dari 145 triliun rupiah.
Sejak pertama kali digelar tahun 2014, OOC telah menjadi ajang global bagi para pemimpin dunia, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk bersama-sama menyelamatkan laut. Dalam satu dekade, total komitmen yang berhasil dikumpulkan mencapai USD 160 miliar—menandakan semangat kolaboratif yang terus tumbuh demi laut yang sehat dan berkelanjutan.
Mengusung tema “Our Ocean, Our Action”, konferensi kali ini menyoroti peran teknologi digital dalam aksi laut. Korea Selatan menginisiasi konsep “digital oceans” yang mendorong penggunaan AI, citra satelit dan drone, hingga teknologi eDNA untuk memantau keanekaragaman hayati laut secara lebih akurat dan efisien. Hampir 10% dari seluruh komitmen konferensi tahun ini terkait langsung dengan tema ini.
Ekonomi Biru Jadi Primadona
Tak hanya soal konservasi, konferensi ini juga menempatkan ekonomi biru berkelanjutan sebagai ujung tombak pembangunan masa depan.
Komitmen terbesar—USD 4,5 miliar—ditegaskan untuk mendukung wirausaha kelautan, pengembangan perikanan skala kecil yang ramah lingkungan, hingga penerapan teknologi digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi pesisir.
Perlindungan Laut dan Solusi Iklim Alami Jadi Sorotan
Lebih dari 45 komitmen diarahkan untuk memperluas kawasan konservasi laut, melindungi habitat penting seperti tempat bertelur penyu, dan mengidentifikasi lokasi-lokasi strategis di laut lepas untuk dilindungi. Sebagian besar inisiatif ini mendukung target global 30×30—melindungi 30% daratan dan lautan dunia pada 2030.
Tak kalah penting, solusi iklim berbasis alam seperti pemulihan ekosistem karbon biru (misalnya hutan kelp) juga mendapat suntikan dana hampir USD 150 juta. Selain itu, topik pelayaran hijau (green shipping) dan bahan bakar rendah emisi menjadi bagian penting dari diskusi transisi energi laut.
Perang terhadap Polusi Laut, Utamanya Plastik
Ancaman sampah plastik tetap menjadi perhatian utama. Sekitar 20% dari seluruh komitmen di bidang polusi laut secara khusus membahas solusi atas masalah plastik, mulai dari program daur ulang, edukasi masyarakat, hingga strategi nasional untuk mengurangi plastik sekali pakai. Isu lain seperti polusi suara, limbah domestik, dan alat tangkap yang hilang (ghost gear) juga turut dibahas.
Bangun Kapasitas, Perkuat Keamanan Laut
Konferensi juga menghasilkan beragam inisiatif pelatihan dan pendidikan, termasuk penguatan kapasitas keamanan maritim dan pemberantasan penangkapan ikan ilegal (IUU), terutama di kawasan Pasifik dan Afrika Barat. Di sisi lain, lebih dari 10 komitmen diarahkan untuk memperluas program pendidikan lingkungan dan pelatihan karier di bidang kelautan.
Selama satu dekade terakhir, Our Ocean Conference telah menjadi jangkar harapan dan tindakan konkret untuk menjaga laut dunia. Busan 2025 bukan hanya peringatan 10 tahun, tetapi juga titik balik: dunia bersatu untuk tidak hanya berbicara, tapi bertindak nyata demi kelestarian lautan—rumah bagi lebih dari separuh oksigen yang kita hirup dan miliaran makhluk hidup.
Seperti pesan utama konferensi ini: “Laut Kita, Tindakan Kita.” (Marwan Aziz).