LUWU UTARA, BERITALINGKUNGAN.COM- Banjir merendam wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (14/3). Peristiwa itu terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan debit air sungai Masamba meluap menuju permukiman warga pukul 23.00 WITA.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, terdapat tiga desa terdampak banjir kali ini, yaitu Desa Lembang-lembang di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan, dan pada Kecamatan Malangke Barat desa terdampak ialah Desa Cenning dan Desa Wara.
Hal tersebut disampaikan Abdul Muhari, Ph.D.Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (16/3). Diungkapkan berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun, banjir mengakibatkan 290 kepala keluarga terdampak, dan 290 unit rumah warga terendam. Tercatat 32 kepala keluarga mengungsi ke dua lokasi titik pengungsian, yatu Posko Pengungsi Desa Kalitata dan Posko Pengungsi Gereja Urukumpang. Banjir turut merendam beberapa infrastruktur lainnya, seperti dua fasilitas umum, dua tempat ibadah, tujuh kilometer ruas jalan dan sekitar 800 hektar lahan pertanian.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara bersama aparat setempat melakukan pendataan, pemantauan debit air dan juga penanganan pada warga terdampak. Dilaporkan kondisi pagi ini, banjir mulai surut di beberapa titik,”ujarnya.
Merujuk informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Sulawesi Selatan diprediksi akan mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan pada hari ini (16/3) dan besok (17/3). Sementara itu berdasarkan InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Luwu Utara memiliki risiko bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi dengan potensi wilayah terdampak sebanyak 12 kecamatan.
Ia mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.
“Pemerintah daerah diharapkan meninggikan dan memperkuat tanggul-tanggul disekitar sungai dengan sand bag untuk meminimalisir meluapnya debit air sungai. Sementara bagi masyarakat agar secara rutin mencari informasi cuaca. Jika terjadi hujan lebih dari satu jam kemudian jarak pandang kurang dari 100 meter, segera keluar rumah dan cari lokasi aman dan lebih tinggi secara mandiri,”tandasnya (Wan)