KEPULAUANSERIBU, BERITALINGKUNGAN.COM — Tumpahan minyak atau oil spill kembali mengotori perairan Kepulauan Seribu. Kali ini, tumpahan minyak terjadi di sepanjang pantai Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu bagian Utara.
Cemaran minyak mentah berwarna hitam pekat atau yang bisa disebut pek oleh warga setempat, telah mengotori wilayah sepanjang pantai di jalan penghubung Pulau Kelapa hingga perairan dangkal di Pulau Harapan.
Lurah Pulau Kelapa Muslim menjelaskan bahwa oil spill bahkan menempel di pepohonan mangrove, sehingga mengurangi keindahan pantai.
“Mohon kepada perusahaan minyak atau siapapun yang bertanggungjawab, harus lebih teliti dan sering-sering memeriksa dan memonitor bila ada alat yang telah tidak layak pakai atau mengalami kebocoran, sehingga pencemaran yang terjadi segera ditanggulangi,” kata Muslim. Rabu (02/11/2022).
Muslim berharap tumpahan minyak mentah berupa black tar jangan dibiarkan terlalu lama, karena akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan biota laut di sekitar perairan Pulau Kelapa, bahkan mengancam aktivitas budidaya ikan para nelayan.
“Bersama lembaga lainnya, kami meminta dengan sangat agar dilakukan pembersihan dan pengambilan pek. Pencemaran ini sangat mengancam kelangsungan hidup biota laut dan merugikan aktivitas warga yang sebagian besarnya adalah nelayan,” ungkapnya.
Muslim juga menyarankan agar pihak-pihak yang bertanggung jawab segera melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan di Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Harapan. Pertemuan tersebut menjadi penting, karena secara langsung telah berdampak terhadap aktifitas pariwisata di dua pulau itu.
“Bila lingkungannya kotor, apalagi di pantai dan laut. Itu sangat berdampak dengan aktifitas wisata. Kita sama-sama tahu,” ujarnya.
Muslim menambahkan, “Pariwisata Kepulauan Seribu yang dijual keindahan alam lautnya, maka jika kotor dengan pencemaran minyak mentah, sangat merugikan.” (Jekson Simanjuntak)