Tragedi Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu: 14 Warga Tewas, Ratusan Mengungsi
Inilah potret banjir yang merendam Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Foto : BPBD Kabupaten Luwu
LUWU, BERITALINGKUNGAN.COM– Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, dilanda tragedi banjir dan longsor yang menyebabkan kehilangan nyawa dan kerugian materil yang signifikan.
Menurut laporan resmi yang diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Abdul Muhari, sebanyak 14 warga telah meninggal dunia sebagai dampak langsung dari bencana alam yang terjadi pada Jumat dini hari, tepatnya pukul 01.17 WITA.
Bencana tersebut melanda tidak kurang dari 13 kecamatan di Kabupaten Luwu, dengan ketinggian air mencapai 1-3 meter. Kondisi darurat ini memengaruhi wilayah-wilayah seperti Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa, dan Belopa Utara.
Sementara itu, dampak yang terjadi tidak hanya berupa korban jiwa, namun juga ratusan keluarga yang terpaksa mengungsi. Data dari Pusat Pengendalian Operasi BNPB mencatat bahwa sebanyak 1.385 kepala keluarga terdampak, dengan 115 jiwa mengungsi di berbagai tempat, termasuk masjid-masjid dan rumah kerabat.
“Kerugian materil akibat bencana ini juga terhitung besar. Lebih dari 1.800 unit rumah terdampak, dengan 103 di antaranya mengalami kerusakan berat dan 42 unit lainnya hanyut terseret arus banjir. Selain itu, empat titik ruas jalan, satu jembatan, serta puluhan kendaraan dan lahan pertanian warga juga ikut terdampak,”ungkapnya (06/05/2024)
Abdul Muhari menegaskan bahwa upaya penanganan dan pemulihan masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dan pihak terkait lainnya. Pendataan di lapangan serta evakuasi warga yang terdampak menjadi prioritas utama, sementara pemantauan terhadap potensi dampak lanjutan juga terus dilakukan.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa tinggi air mulai berangsur surut, memberikan sedikit harapan bagi masyarakat untuk memulai proses pemulihan dari tragedi ini. Meskipun demikian, perjuangan untuk memulihkan kehidupan normal di Kabupaten Luwu masih panjang, dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak akan sangat dibutuhkan dalam proses tersebut (Marwan Aziz)