Sesaat sebelum meninggalkan bandara internasional Durban, Afrika Selatan. Tiga dari mereka dideportasi setelah berupaya aksi di Protea Hotel Edward, Durban . Foto : Shayne Robinson/Greenpeace. |
DURBAN, BL-Setelah berupaya menerobos Protea Hotel Edward , dan ingin membantangkan spanduk besar bertuliskan Listen to the People, tiga aktivis Greenpeace akhirnya tertangkap petugas keamanan, Senin kemarin (5/12). Belum selesai tujuh orang aktivis ini melaksanakan niatnya, polisi kota Durban keburu menggelandang mereka keluar hotel. Tiga orang yang berkebangsaan asing, dideportasi.
Ketiga aktivis Greenpeace itu, Paul Grajewski asal Australia, Frank Simon dan Dane Signe Andersen yang berkebangsaan Jerman, awalnya bermaksud membentangkan spanduk untuk memperingatkan para politikus yang terlibat dalam negosiasi di COP17, agar mendengarkan suara akar rumput, bukan suara korporasi pencemar lingkungan. Di hotel yang sama, hari itu memang digelar konferensi World Business Council on Sustainable Development, yang ditengarai para aktivis merupakan ajang lobi korporasi untuk mendesakkan agenda mereka di konvensi perubahan iklim ini.
Setelah tertangkap, ketiganya dikawal polisi langsung menuju bandara internasional King Shaka di Durban, untuk selanjutnya akan dideportasi melalui kota Johannesburg. Selain ketiga orang itu, empat orang aktivis asal Afrika Selatan yang membantunya juga sempat ditahan, tetapi dibebaskan atas jaminan.
Aktivis Greenpeace Afrika Melita Steele, kepada jurnalis mengatakan bahwa mereka tetap akan menyuarakan tuntuta kepada para politikus agar mendengarkan masyarakat akar rumput, bukan korporasi pencemar lingkungan yang menghambat negosiasi COP17. (Igg Maha Adi)