CILI, BL, Dampak perubahan iklim semakin dirasakan di berbagai belahan dunia, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Plos ONE edisi 18 Juni menyebutkan wilayah garis pantai pesisir mengalami perubahan cuaca yang lebih ekstrem dibandingkan rata-rata suhu global. |
Hasilnya, sejumlah wilayah menunjukkan keragaman perubahan pola suhu pemanasan dan pendinginan yang dramatis. Misalnya, wilayah pantai Pasifik Amerika Selatan disebutkan mengalami pendinginan selama beberapa dekade terakhir.
Bagi sebagian orang, pola perubahan itu mengalami anomali, tapi mereka yakin dan konsisten dengan prediksi perubahan iklim global, seperti adanya upwelling—naiknya massa air laut akibat perubahan temperatur.
Di wilayah lain juga mengalami perubahan suhu dramatis. Di Pasifik Utara dan Atlantik Utara, wilayah ini mengalami tren pemanasan.
Di beberapa daerah, peneliti mendeteksi perubahan suhu kurang lebih 2,5 derajat Celcius, atau tiga kali lebih tinggi dari rata-rata suhu global. Namun, peneliti menekankan perubahan suhu di berbagai wilayah belum tentu sama.
“Jika Anda tinggal di Cape Cod, sebuah tanjung di lautan Atlantik, kondisinya memanas tiga kali lebih cepat dari rata-rata suhu global, sementara di Santiago, Chili, perairan pesisir jadi lebih dingin,” tambahnya seperti dilansir Viva.co.id.
Baumann menyebutkan perubahan suhu yang merata itu membuat dunia kian jadi datar. “Perairan pesisir pada wilayah dekat kutub (high latitude) jauh lebih cepat hangat dari suhu hangat perairan pesisir pada wilayah pertengahan wilayah kutub dan khatulistiwa (low latitude),” ujar peneliti. (SD/VV)