JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM – Direktur Pengelolaan Sumberdaya Ikan DJPT KKP Trian Yunanda mengatakan, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung kelestarian sektor perikanan dengan menyusun kebijakan penangkapan ikan terukur.
Kebijakan penangkapan terukur di Indonesia dibangun dengan pertimbangan ekologi dan ekonomi. Ini merupakan sebuah implementasi dari konsep ekonomi biru. “Prinsip utamanya adalah efisiensi sumber daya alam, keseimbangan nilai ekonomi dan sosial serta ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Trian saat menjadi pembicara pada webinar “Thought Leadership Forum: Mendorong Sertifikasi dan Ecolabelling untuk Industri Perikanan yang Berkelanjutan” yang diselenggarakan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Kamis, (25/11).
Komitmen itu didukung dengan skema kemitraan Fish Improvement Project (FIP) atau program peningkatan perikanan yang mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pengelolaan perikanan secara berkelanjutan. Skema program juga didukung oleh inovasi ilmiah yang telah dikembangkan oleh YKAN, yaitu Crew-Operated Data Recording System (CODRS) yang dapat menjawab tantangan kekurangan data tentang perikanan demersal (laut dalam) di Indonesia.
Direktur Program Perikanan Berkelanjutan YKAN Peter Mous menjelaskan, melalui CODRS, data-data perikanan dikumpulkan oleh para nelayan dengan mengambil foto ikan yang ditangkap dan selanjutnya diserahkan untuk keperluan identifikasi dan verifikasi oleh petugas lapangan sebagai basis data.
Melalui CODRS juga, data mengenai praktik penangkapan perikanan di Indonesia dapat dilacak untuk menghindari eksploitasi berlebih. “Dalam 5 tahun terakhir pendekatan pengumpulan data CODRS telah mengangkat perikanan demersal Indonesia dari kondisi kekurangan data, menjadi salah satu model pendataan perikanan terbaik di dunia,” ungkap Peter.
Saat ini seluruh pemangku kepentingan terkait di sektor perikanan telah aktif dalam pengembangan Rencana Pengelolaan Perikanan Nasional dan strategi pemanfaatan perikanan untuk masing-masing Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
Sektor swasta juga didorong untuk bergabung dengan FIP untuk mendorong perikanan berkelanjutan, menggunakan informasi yang dapat ditindaklanjuti berdasarkan spesies dan bermuara pada sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC).
Ketua Komnas Kajiskan Indra Jaya mengatakan, pentingnya integrasi teknologi digital dalam pendataan perikanan sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang berkualitas.
“Upaya ini penting dalam rangka mendukung penilaian yang cepat dan tepat, sehingga bisa dilakukan pengelolaan yang sifatnya adaptif,” terangnya.
Indra juga menambahkan tentang pentingnya ketertelusuran. Karena dari situ bisa ditentukan faktor pendukung untuk membantu proses sertifikasi dan ekolabel serta mendukung pengkajian stok ikan.
Sertifikasi Industri Perikanan
Pentingnya sertifikasi dalam industri perikanan diakui oleh para pelaku bisnis di sektor ini. Marketing Director PT. Inti Lautan Fajar Abadi Lenny Danuseputro menyebut, sertifikasi seperti MSC merupakan standar global untuk memastikan ketertelusuran produk perikanan.
“Dengan sertifikasi akan menaikkan pangsa pasar produk perikanan Indonesia karena ditangkap dengan alat tangkap yang ramah lingkungan,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Purchasing Manager Indonesia Anova Food USA Bas Zaunbrecher. Menurutnya, keamanan pangan merupakan faktor yang sangat penting. Itu sebabnya, Anova Food USA memberi jaminan keamanan pangan bagi pelanggan yang membeli produk dari pabrik mereka.
“Sebagai perusahaan importir produk olahan ikan, kami selalu berkomitmen dalam mendukung perikanan berkelanjutan,” kata Bas.
Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto juga sependapat bahwa sertifikasi bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sektor perikanan. Sertifikasi dan ekolabel akan menciptakan insentif berbasis pasar untuk mendorong pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
“Juga membuka peluang untuk meningkatkan akses produk perikanan kita ke pasar negara-negara maju,” katanya.
Herlina menambahkan, “Kerja sama kami dengan perusahaan perikanan yang didukung dengan data stok yang akurat diharapkan menjadi model bahwa masyarakat perikanan Indonesia bisa memperoleh manfaat ekonomi dari akses pasar yang lebih baik dengan mempertahankan kelestarian lingkungan dan stok perikanan.” (Jekson Simanjuntak)