Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon saat menyampaikan pidatonya dihadapan para delegasi COP 17 di Durban. Foto :iisd.ca |
DURBAN, BL-Bahkan sang kepala tuan rumah konferensi, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa pesimistis konferensi menghasilkan kesepakatan yang mengikat para pihak. Lalu, apa pula kata Presiden Zuma?
Ketika menyampaikan pidato pada pertemuan tingkat menteri konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, COP17 di Durban Senin lalu (6/12), Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon tak dapat menutupi pesimismenya terhadap hasil akhir COP kali ini. Meskipun ia mengajak semua kepala pemerintahan dan pemimpin di seluruh dunia untuk segera bertindak menghentikan dampak perubahan iklim global, tetapi ia tak berharap Durban mampu menghasilkan ssebuah protokol yang mengikat (legally binding agreement).
“Mungkin hal itu masih di luar kemampuan kita, setidaknya untuk saat ini,”ungkapnya.
Sekjen PBB meminta seluruh menteri dan para negosiator untuk keluar dari bayang-bayang kegelapan sebelum semuanya terlambat.” Tanpa kemajuan berarti, maka dunia dipertaruhkan,”katanya, dan melanjutkan,”termasuk kelangsungan hidup beberapa negara. Anda semua inilah yang bisa membawa kita keluar dari kesulitan itu.”
Dalam kesempatan sama, Presiden Afrika Selatan Jakob Zuma menderak para negosiator mengambil keputusan cepat. ” Saya yakin Anda tidak ingin mengecewakan warga dunia… Dunia dalam bahaya, dan kini saatnya Anda bertindak,”ujarnya.
Laporan panel antarpemerintah untuk perubahan iklim (IPCC) memperkuat pernyataan kedua pemipin tersebut. Dalam laporan terbarunya IPCC menyimpulkan bahwa suhu bumi akan naik setengahnya pada tahun 2050. Mempertahankan kenaikan suhu maksimal 2 derajat Celsius atau di bawah itu, tampaknya akan mustahil dicapai, dengan kondisi saat ini. (Igg Maha Adi)