![]() |
Ilustrasi banjir. Foto : metrotv. |
MEDAN, BL- Adanya pusaran angin (Eddy) di sebelah Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Utara telah menyebabkan hujan deras di Sumatera bagian utara. Ditambah dengan kondisi sungai dangkal, kerusakan lingkungan, dan pasang laut maka terjadi banjir di di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara dan Kota Padang, Sumatera Barat.
Menurut informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, banjir terjadi di Kota Tebing pada Sabtu (19/10/2013) pukul 11.00 WIB hingga saat ini. Banjir disebabkan meluap Sungai Padang dan Sungai Bahilang. Ketinggian air mencapai 1.5 meter di dalam rumah.
Jumlah sementara pengungsi sekitar 6.000 jiwa dari 1.500 KK. Belum ada laporan korban jiwa. Warga mengungsi ke rumah familinya terdekat dan sebagian di tenda-tenda pengungsian yang didirikan BPBD Kota Tebing Tinggi. Diperkirakan banjir akan meningkat karena intensitas hujan tinggi di hulu sungai masih berlangsung.
Hingga berita ini ditulis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih mendata korban dan sudah mulai mendistribusikan beras sebanyak 2,4 ton, mie instan sebanyak 150 kotak, selimut 1.500 lembar dan air mineral 300 kotak. Walikota bersama Kapolresta dan SKPD langsung turun ke lapangan.
Di Kota Padang, Sumatera Barat banjir juga melanda di daerah Bungus sejak pukul 17.20 Wib pada Sabtu sore ini. Hujan lebat bagian di hulu menyebabkan debit sungai naik dengan cepat. Bersamaan itu pasang air laut karena bulan purnama sehingga banjir. Data awal sekitar 2.500 rumah terendam banjir di kawasan, Bungus Barat dan Bungus Timur, Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Jalur transportasi Padang ke Painan lumpuh total tepatnya di depan TPI Bungus. BPBD Kota Padang, BPBD Prov Sumbar dan SKPD lain masih melakukan penanganan darurat.
BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya cuaca ekstrem memasuki masa peralihan musim penghujan. Banjir, longsor dan puting beliung akan makin meningkat. (Marwan Azis).