Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., tiba dan langsung memimpin rapat koordinasi di Posko Penanganan Bencana Gempabumi M 6.0 di lapangan voli, Perumahan Rafflesia Asri, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Senin (26/5).
BENGKULU, BERITALINGKUNGAN.COM – Gempa bumi berkekuatan M 6.0 yang mengguncang wilayah Bengkulu pada Jumat (23/5) lalu, meninggalkan luka mendalam bagi ratusan keluarga.
Sebanyak 155 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan, sebagian di antaranya rusak berat. Namun, dari puing-puing bangunan dan kepanikan, kini tumbuh harapan baru: negara hadir, dan tak membiarkan rakyatnya sendiri.
Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung bergerak cepat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., memimpin langsung upaya penanggulangan bersama unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan di lapangan.
“Saya telah datang, melihat, mendengar, dan merasakan langsung. Penanganan berjalan baik dan respons cepat. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara,” ujar Suharyanto saat meninjau lokasi terdampak di Perumahan Rafflesia Asri, Betungan, Senin (26/5).
Bantuan Hingga Rumah Berdiri Kembali
Pemerintah pusat memastikan bahwa seluruh warga terdampak akan mendapatkan bantuan, tidak hanya dalam fase tanggap darurat, tapi juga sampai rumah mereka kembali berdiri.
“Untuk rumah yang rusak berat, akan ada dana stimulan sebesar Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta. Dana ini dicairkan bertahap agar tepat guna dan tidak disalahgunakan,” jelas Suharyanto, disambut tepuk tangan hangat dari warga.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan, agar masyarakat bisa menyewa tempat tinggal sementara sambil menunggu rumah mereka dibangun kembali.
“Tenang, ibu dan bapak tak sendiri. Selama rumahnya dibangun, ada DTH yang akan kami salurkan. Dan untuk pembangunan rumah, kami pastikan tidak lebih dari satu bulan rampung,” tegas Kepala BNPB.
Lebih dari Sekadar Bantuan
Bukan hanya logistik, dapur umum, dan tenda darurat yang disiapkan. Pemerintah juga hadir lewat layanan kesehatan dan trauma healing, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan. Dari senyum anak-anak di posko pengungsian, hingga dialog hangat antara warga dan pejabat, terpancar rasa optimisme yang perlahan tumbuh kembali.
“Ini bukan sekadar penanggulangan bencana. Ini adalah upaya kolektif untuk memulihkan harapan,” kata Suharyanto, sambil menyerahkan langsung bantuan logistik kepada warga di Masjid Raudhatul Jannah.
Bangkit Bersama, Lebih Kuat dari Sebelumnya
Meminjam kalimat legendaris Julius Caesar, “Veni, Vidi, Vici” – Saya datang, saya melihat, saya menaklukkan, BNPB bersama pemerintah daerah menunjukkan bahwa bencana bisa ditaklukkan ketika seluruh elemen bangsa bersatu.
Kini Bengkulu mulai memasuki fase pemulihan. Pekerjaan berat masih menanti, namun satu hal pasti: pemerintah berkomitmen penuh mendampingi warga hingga tuntas, hingga rumah kembali berdiri, dan kehidupan berjalan seperti sediakala – bahkan lebih baik (Marwan Aziz).