Sebatang kayu lapuk itu pun berguna buat tanaman menjalar dan jamur liar. Keberadaannya tetap bermanfaat. Kombinasi hijau, coklat, dan oranye justru menghadirkan pesona, sekaligus bukti bahwa Indonesia memang layak disebut sebagai negara super power untuk segi keanekaragaman hayati.
Mereka itu hanya bagian kecil dari ribuan penghuni hutan belantara Gunung Seulawah Agam yang beragam. Gunung yang terletak di Kecamatan Lembah Seulawah, Kab Aceh Besar dikenal juga sebagai Seulawah yang memiliki dua puncak Seulawah Agam dan Seulawah Dara. Gunung tersebut berfungsi sebagai kawasan Penyangga Ekosistem Leuser, kawasan ini memiliki luas lebih kurang 1,4 juta hektar yang meliputi wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie, Bireun dan Aceh Tengah.
Kawasan Seulawah memiliki suhu udara minimum 19-21 C dan maksimum 25-30 C dengan curah hujan yang berkisar 2.000 – 2.500 mm pertahun, dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Dengan kondisi alam yang sejuk dan curah hujan yang tinggi maka didaerah tersebut banyak didapati bermacam jenis flora dan fauna seperti gajah yang di kenal dengan legenda Pocut Meurahnya, rusa, harimau, beruang, kancil, babi hutan, tenggiling, Landak dan ular, juga terdapat berbagai macam jenis burung yang selalu menghiasi kawasan ini.
Luasnya bukit yang terjal yang diselimuti oleh berbagai macam jenis kayu seperti meranti, copat, cemara, beramah, urip, deriam dan semantuk sehingga menjadi penyangga kehidupan bagi makhluk hidup di kawasan tersebut. Termasuk jamur liar yang tumbuh pada kayu lapuk. Kesemuanya adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dilestarikan.
Foto dan Naskah : Akmal Adji Kurniawan.